Ekonom Minta Menkeu Jangan Diutak-atik
A
A
A
JAKARTA - Menjelang isu reshuffle alias perombakan Kabinet Kerja, terbersit kabar bahwa Menteri Keuangan Bambang Permadi Brodjonegoro bakal diganti. Ia dianggap bekerja tidak sesuai dengan konsep Nawa Cita yang diusung Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun perihal isu pergantian Menkeu Bambang mendapat perhatian kalangan ekonom.
Posisi menkeu sebagai posisi kunci dinilai tidak perlu diutak-atik. Hal ini disampaikan ekonom dari Standard Chartered Bank, Eric Sugandi. Dia mengatakan, sejauh ini, Menkeu Bambang sudah berusaha melakukan kebijakan fiskal secara terarah dan efektif. Meski, diakuinya, di awal-awal masa jabatannya ada beberapa target yang belum tercapai.
“Dia itu posisi kunci, jadi jangan diutak-atik. Sejauh ini juga, beliau sudah menjalankan kebijakan fiskal yang bagus dan terarah meski di awal-awal mungkin sempat kaget karena penerimaan tidak tercapai. Namun kemudian direvisi,” kata Eric di Jakarta, Senin (4/4/2016).
Menurut Eric, meski di awal masa jabatannya ada yang kurang, namun bukan sepenuhnya kesalahan Bambang. “Kalau dikaitkan dengan Nawa Cita, itu merupakan tanggung jawab kolektif pemerintahan bukan tanggung jawab perorangan,” sambungnya.
Kebijakan yang dilakukan Menkeu Bambang, terang Eric, sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Kabinet Kerja. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal IV yang sudah rebound. Dan diperkirakan di kuartal I 2016 akan semakin membaik.
Posisi menkeu sebagai posisi kunci dinilai tidak perlu diutak-atik. Hal ini disampaikan ekonom dari Standard Chartered Bank, Eric Sugandi. Dia mengatakan, sejauh ini, Menkeu Bambang sudah berusaha melakukan kebijakan fiskal secara terarah dan efektif. Meski, diakuinya, di awal-awal masa jabatannya ada beberapa target yang belum tercapai.
“Dia itu posisi kunci, jadi jangan diutak-atik. Sejauh ini juga, beliau sudah menjalankan kebijakan fiskal yang bagus dan terarah meski di awal-awal mungkin sempat kaget karena penerimaan tidak tercapai. Namun kemudian direvisi,” kata Eric di Jakarta, Senin (4/4/2016).
Menurut Eric, meski di awal masa jabatannya ada yang kurang, namun bukan sepenuhnya kesalahan Bambang. “Kalau dikaitkan dengan Nawa Cita, itu merupakan tanggung jawab kolektif pemerintahan bukan tanggung jawab perorangan,” sambungnya.
Kebijakan yang dilakukan Menkeu Bambang, terang Eric, sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Kabinet Kerja. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal IV yang sudah rebound. Dan diperkirakan di kuartal I 2016 akan semakin membaik.
(dmd)