Jokowi Pakai Intelijen Putuskan Kilang Darat Blok Masela

Senin, 04 April 2016 - 19:48 WIB
Jokowi Pakai Intelijen Putuskan Kilang Darat Blok Masela
Jokowi Pakai Intelijen Putuskan Kilang Darat Blok Masela
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan alasan di balik keputusannya memilih skema kilang darat (onshore) untuk ‎pengembangan kilang Blok Masela, Maluku adalah berdasarkan suara rakyat. Bahkan, dia sampai mengirim intelijen untuk menelusuri keinginan rakyat Maluku terkait blok yang memiliki cadangan gas terbesar di dunia tersebut.

"Saya sudah turunkan intelejen untuk dengarkan suara di Maluku, di sini menghendaki darat," katanya saat memberikan kata sambutan pada peresmian Jembatan Merah Putih di Ambon, Maluku, seperti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/4/2016).

(Baca Juga: Jokowi Akhirnya Putuskan Kilang Blok Masela Dibangun di Darat)

Menurutnya, pembangunan infrastruktur berskala besar seperti Blok Masela ini harus memberikan dampak yang signifikan bagi daerah sekitarnya. Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memutuskan untuk membangun di darat. Jokowi menilai apabila kilang dibangun di darat, akan memudahkan pengawasan pembangunannya, tidak seperti jika dibangun di laut.

Namun, dia menekankan agar pembangunan kilang tersebut harus disiapkan desain kewilayahannya. "Di darat kalau tidak di desain dengan baik, jadinya juga tidak baik juga. Apalagi di laut, ini nanti menjadi super enclave, jadi rakyat hanya lihat dari jauh," imbuh dia.

Mantan Walikota Solo ini tidak menampik, investor pasti lebih senang jika kilang Lapangan Abadi tersebut dibangun di laut.‎ Namun, dari sisi pembangunan regional, Blok Masela akan lebih memberikan multiplier effect yang besar di darat. Dia juga berharap, putra-putri daerah Maluku dapat berperan dalam pengelolaan Blok Masela saat selesai dibangun nanti pada 2024, khususnya di bidang partisipasi sumber daya manusia (SDM).

"Ini dibangun sekitar 8 tahun yang akan datang. Mestinya SDM diambil oleh Maluku, jangan sampai saya sudah maksa di darat seperti ini, nanti dari luar (tenaga kerjanya)," ungkapnya.

Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mempersiapkan ahli-ahli minyak dan gas dari Universitas Pattimura sehingga dalam kurun waktu 4-5 tahun yang akan datang tenaga terampil sudah siap.

"Saya perintahkan ke Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi siapkan Politeknik Ambon dan Universitas Pattimura. Siapkan ini. Tidak ada lagi alasan SDM tidak ada. Dihitung sekalian dari sekarang, kalau mereka butuh 1000, siapkan 2000," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5840 seconds (0.1#10.140)