Peruri Cetak Rekor Pendapatan Rp3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perurm Peruri) mencatatkan pendapatan usaha sebanyak Rp3,02 triliun sepanjang 2015. Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan ini menjadi pertama kalinya menyentuh angka tiga triliun dalam lima tahun terakhir.
Lanjut dia, angka itu naik 30,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp2,312 triliun. "Setelah 5 tahun terakhir, pendapatan peruri Rp3 triliun pertama kali. Pendapatan tumbuh 30% atau tercapai RKAP," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
(Baca Juga: Produksi Uang Kertas Rupiah Meningkat, Uang Logam Turun)
Selain itu, kata dia, perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp476 miliar atau naik 89,64% dibanding tahun 2014 yang sebanyak Rp251miliar. Sementara, laba bersih perusahaan sebesar Rp324 miliar atau naik 2,86% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp315 miliar.
"Laba usaha ini menunjukan kinerja dari sisi operasional. Kalau kinerja laba usaha tumbuh baik perusahaan akan tumbuh kesinambungan, dengan sendirinya kalau laba usaha naik, laba bersih akan ikuti tapi belum tentu laba bersih naik dari laba usaha, ada komponen dari operasional," katanya.
Dia menambahkan, untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp760 miliar atau naik 18,68% dari tahun sebelumnya sebanyak Rp640 miliar. Sehingga, selama 2015, total aset Peruri tercatat sebanyak Rp3,87 triliun atau meningkat 18,40% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp3,27 triliun.
"Kontribusi pasar global sudah mulai ada tetapi masih sangat kecil, kurang dari 1%, tetapi kami masuk pasar luar negeri terus ditingkatkan," pungkasnya.
Lanjut dia, angka itu naik 30,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp2,312 triliun. "Setelah 5 tahun terakhir, pendapatan peruri Rp3 triliun pertama kali. Pendapatan tumbuh 30% atau tercapai RKAP," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
(Baca Juga: Produksi Uang Kertas Rupiah Meningkat, Uang Logam Turun)
Selain itu, kata dia, perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp476 miliar atau naik 89,64% dibanding tahun 2014 yang sebanyak Rp251miliar. Sementara, laba bersih perusahaan sebesar Rp324 miliar atau naik 2,86% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak Rp315 miliar.
"Laba usaha ini menunjukan kinerja dari sisi operasional. Kalau kinerja laba usaha tumbuh baik perusahaan akan tumbuh kesinambungan, dengan sendirinya kalau laba usaha naik, laba bersih akan ikuti tapi belum tentu laba bersih naik dari laba usaha, ada komponen dari operasional," katanya.
Dia menambahkan, untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp760 miliar atau naik 18,68% dari tahun sebelumnya sebanyak Rp640 miliar. Sehingga, selama 2015, total aset Peruri tercatat sebanyak Rp3,87 triliun atau meningkat 18,40% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp3,27 triliun.
"Kontribusi pasar global sudah mulai ada tetapi masih sangat kecil, kurang dari 1%, tetapi kami masuk pasar luar negeri terus ditingkatkan," pungkasnya.
(akr)