Google Hingga Apple Juga Hindari Pajak
A
A
A
JAKARTA - Banyak perusahaan memanfaatkan jasa negara tax havens atau surga pajak untuk menghindari perpajakan di negara asalnya, seperti Google hingga Apple yang sedang baru-baru ini dibicarakan.
Pengamat perpajakan, Yustinus Prastowo mengatakan, dua perusahaan lainnya yang sedang hangat diperbincangkan dalam hal penghindaran pajak adalah Starbucks dan Amazon.
"Yang paling hangat adalah Apple, Google, Starbucks dan Amazon," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Sebelumnya, kata Prastowo, ada Airbus, Mark Spencer, Vodafone, Coca Cola, Cisco, Pfizer, LTCM, Parmalat, Refco, Enron dan Northern Rock.
Dia mengungkapkan, ada hal yang mencegangkan yaitu nama seekor anjing bisa terdaftar bersama ribuan orang pemilik trust guna menghindari pajak.
"Pada 2008, seekor anjing bernama Gunther terdaftar bersama 1.400 orang pemilik trust di Leichenstein untuk menghindari pajak di Jerman," katanya.
Selain itu, lanjut Prastowo, juga ada pegawai bank UBS di Swiss yang mengakui sudah menolong menghindari pajak warga Amerika Serikat (AS) sebanyak USD20 miliar.
"Juni 2008, pegawai senior bank UBS Swiss mengaku telah membantu hindari pajak orang AS senilai USD20 miliar dengan biaya USD200 juta," pungkasnya.
Pengamat perpajakan, Yustinus Prastowo mengatakan, dua perusahaan lainnya yang sedang hangat diperbincangkan dalam hal penghindaran pajak adalah Starbucks dan Amazon.
"Yang paling hangat adalah Apple, Google, Starbucks dan Amazon," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Sebelumnya, kata Prastowo, ada Airbus, Mark Spencer, Vodafone, Coca Cola, Cisco, Pfizer, LTCM, Parmalat, Refco, Enron dan Northern Rock.
Dia mengungkapkan, ada hal yang mencegangkan yaitu nama seekor anjing bisa terdaftar bersama ribuan orang pemilik trust guna menghindari pajak.
"Pada 2008, seekor anjing bernama Gunther terdaftar bersama 1.400 orang pemilik trust di Leichenstein untuk menghindari pajak di Jerman," katanya.
Selain itu, lanjut Prastowo, juga ada pegawai bank UBS di Swiss yang mengakui sudah menolong menghindari pajak warga Amerika Serikat (AS) sebanyak USD20 miliar.
"Juni 2008, pegawai senior bank UBS Swiss mengaku telah membantu hindari pajak orang AS senilai USD20 miliar dengan biaya USD200 juta," pungkasnya.
(ven)