Meski Naik, BNI Akan Menjaga NPL di 2,7%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sepanjang kuartal I tahun 2016 mencatatkan non performing loan (NPL) mengalami kenaikan, dimana NPL Gross dari 2,1% di kuartal I tahun 2015 menjadi 2,8% pada kuartal I tahun 2016.
Sedangkan, NPL Net dari 0,5% menjadi 0,9%. Meskipun mengalami kenaikan, hingga akhir tahun 2016 NPL akan di jaga pada angka 2,7%.
Wakil Direktur Utama BNI, Suprajarto mengungkapkan loan to deposit ratio (LDR) juga sedikit naik dari 87,8% menjadi 88,0%. Sedangkan tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik, yaitu naik dari 17,8% menjadi 19,9%.
"Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 130,5% menjadi 142,4%," ungkapnya di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Sementara itu, BNI berharap hingga akhir tahun, proyek-proyek infrastruktur akan menjadi faktor utama yang turut mendorong sektor lain sehingga penyaluran kredit pun akan merata.
Direktur Konsumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo menambahkan, BNI telah menyiapkan lebih dari 16.000 ATM yang mendukung layanan electronic banking (e-banking) BNI, termasuk di Hong Kong dan Singapura, selain SMS banking dan internet banking.
(Baca: BNI Mencatat Sejumlah Rekor di Kuartal I 2016)
"Kami telah memperluas jangkauan layanan remitansi di Singapura dengan menambah BNI Remittance Center di City Plaza," ujar Anggoro.
Tambahan kantor layanan terbatas untuk memperkuat jangkauan layanan remitansi BNI bagi sekitar 120.000 tenaga migran Indonesia di Singapura. Perluasan kantor layanan dimaksudkan untuk memberikan tambahan kemudahan bagi para tenaga migran Indonesia dalam melakukan transaksi kiriman uang ke Indonesia.
Sedangkan, NPL Net dari 0,5% menjadi 0,9%. Meskipun mengalami kenaikan, hingga akhir tahun 2016 NPL akan di jaga pada angka 2,7%.
Wakil Direktur Utama BNI, Suprajarto mengungkapkan loan to deposit ratio (LDR) juga sedikit naik dari 87,8% menjadi 88,0%. Sedangkan tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik, yaitu naik dari 17,8% menjadi 19,9%.
"Secara fundamental, penyisihan pencadangan juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 130,5% menjadi 142,4%," ungkapnya di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Sementara itu, BNI berharap hingga akhir tahun, proyek-proyek infrastruktur akan menjadi faktor utama yang turut mendorong sektor lain sehingga penyaluran kredit pun akan merata.
Direktur Konsumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo menambahkan, BNI telah menyiapkan lebih dari 16.000 ATM yang mendukung layanan electronic banking (e-banking) BNI, termasuk di Hong Kong dan Singapura, selain SMS banking dan internet banking.
(Baca: BNI Mencatat Sejumlah Rekor di Kuartal I 2016)
"Kami telah memperluas jangkauan layanan remitansi di Singapura dengan menambah BNI Remittance Center di City Plaza," ujar Anggoro.
Tambahan kantor layanan terbatas untuk memperkuat jangkauan layanan remitansi BNI bagi sekitar 120.000 tenaga migran Indonesia di Singapura. Perluasan kantor layanan dimaksudkan untuk memberikan tambahan kemudahan bagi para tenaga migran Indonesia dalam melakukan transaksi kiriman uang ke Indonesia.
(ven)