April, Konsumsi BBM Meningkat
April, Konsumsi BBM Meningkat
A
A
A
YOGYAKARTA - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat selama 10 hari terakhir, atau sejak penurunan harga BBM jenis premium dan solar awal bulan ini.
Marketing Branch Manager Pertamina Yogyakarta dan Surakarta, Dody Prasetya mengungkapkan, selama 10 hari terakhir terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar baik bahan bakar umum yaitu premium dan solar serta bahan bakar khusus (BBK). “Memang sejak ada penurunan harga terjadi kenaikan konsumsi,”paparnya, Rabu (13/4).
Dari data yang berhasil ia himpun di Yogyakarta dan Klaten terjadi kenaikan rata-rata konsumsi dibanding dengan bulan Maret yang lalu, yaitu 9% setiap harinya.
Selama 10 hari pertama bulan Maret lalu, tingkat konsumsi premium rata-rata perhari 1.583 kiloliter (kl). Dan 10 hari pertama sejak penurunan harga premium, konsumsi premium meningkat menjadi 1.730 kl. Demikian juga konsumsi solar naik dari 415 kl menjadi 539 kl atau naik 30 %.
Sementara konsumsi BBK di Yogyakarta dan Klaten juga menunjukkan peningkatan. Untuk konsumsi Pertalite terjadi kenaikan sekitar 19 % dibanding dengan periode yang sama bulan lalu. Saat ini konsumsi Pertalite di Yogyakarta dan Klaten sudah mencapai 151 kl, padahal periode yang sama bulan lalu hanya bertahan di angka 126 kl setiap harinya.
General Manajer Marketing Operational PT Pertamina Area IV Regional Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kusnendar mengungkapkan, sejak penurunan harga premium dan solar, tidak ada lonjakan yang berarti konsumsi terhadap dua jenis bahan bakar tersebut. Hanya saja, pihaknya tetap berusaha menekan konsumsi premium dan pertalite sehingga konsumen menggantinya dengan pertalite dan pertamax.
“Premium itu sebenarnya tidak disubsidi, cuma penetapan harganya diintervensi pemerintah,”ujarnya.
Pemerintah memang berharap agar konsumsi premium terus menurun. Yaitu dengan menambah jumlah outlet pertalite dan pertamax, lalu mengurangi outlet premium.
Marketing Branch Manager Pertamina Yogyakarta dan Surakarta, Dody Prasetya mengungkapkan, selama 10 hari terakhir terjadi kenaikan konsumsi bahan bakar baik bahan bakar umum yaitu premium dan solar serta bahan bakar khusus (BBK). “Memang sejak ada penurunan harga terjadi kenaikan konsumsi,”paparnya, Rabu (13/4).
Dari data yang berhasil ia himpun di Yogyakarta dan Klaten terjadi kenaikan rata-rata konsumsi dibanding dengan bulan Maret yang lalu, yaitu 9% setiap harinya.
Selama 10 hari pertama bulan Maret lalu, tingkat konsumsi premium rata-rata perhari 1.583 kiloliter (kl). Dan 10 hari pertama sejak penurunan harga premium, konsumsi premium meningkat menjadi 1.730 kl. Demikian juga konsumsi solar naik dari 415 kl menjadi 539 kl atau naik 30 %.
Sementara konsumsi BBK di Yogyakarta dan Klaten juga menunjukkan peningkatan. Untuk konsumsi Pertalite terjadi kenaikan sekitar 19 % dibanding dengan periode yang sama bulan lalu. Saat ini konsumsi Pertalite di Yogyakarta dan Klaten sudah mencapai 151 kl, padahal periode yang sama bulan lalu hanya bertahan di angka 126 kl setiap harinya.
General Manajer Marketing Operational PT Pertamina Area IV Regional Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kusnendar mengungkapkan, sejak penurunan harga premium dan solar, tidak ada lonjakan yang berarti konsumsi terhadap dua jenis bahan bakar tersebut. Hanya saja, pihaknya tetap berusaha menekan konsumsi premium dan pertalite sehingga konsumen menggantinya dengan pertalite dan pertamax.
“Premium itu sebenarnya tidak disubsidi, cuma penetapan harganya diintervensi pemerintah,”ujarnya.
Pemerintah memang berharap agar konsumsi premium terus menurun. Yaitu dengan menambah jumlah outlet pertalite dan pertamax, lalu mengurangi outlet premium.
(ven)
Explore More