PLN Janjikan Suplai Listrik di Nias Lebih Andal
A
A
A
NIAS - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN berjanji terus memperbaiki infrastruktur kelistrikan di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Saat ini pasokan listrik ke Nias mulai pulih setelah padam selama 12 hari.
Direktur Bisnis Regional PLN Sumatera Amir Rosidin mengatakan, PLN sanggup menjaga stabilitas pasokan listrik di Nias. PLN telah menyiapkan program agar pasokan listrik di Nias lebih andal setelah pembangkit listrik tenaga diesel/PLTD berkapasitas 2x10 megawatt (MW) di Moawo dan Idanoi kembali beroperasi.
Program pertama, kata Rosidin, PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) berkapasitas 25 MW, dengan transmisi sebesar 70 kilo volt ampere (kVa). Rencananya infrastruktur tersebut akan direalisasikan tahun ini.
"Pembangunan PLTMG pembangkitnya sudah di Singapura tinggal mengurus amdal, targetnya Agustus sudah mulai beroperasi. Sedangkan transmisi akan di jalankan tahun ini setelah merevisi rencana investasi," jelas Rosidin di Nias, Sumatera Utara, Kamis (14/4/2016).
Tidak hanya itu, PLN juga akan menggelar investor gathering guna membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Nias. Rencananya perkumpulan para investor listrik akan digelar di Medan pada Mei 2016.
"Investor akan membangun apa saja kemudian kami menyiapkan pasokannya. Jangan sampai antara supply dan demand tidak sepadan," terang dia.
Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengatakan, akan memfasilitasi pembangunan infrastruktur listrik guna menggenjot rasio elektrifikasi di Nias agar kebutuhan energi listrik terpenuhi.
"Kalau tidak ada listrik kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi dan tidak bisa membangun industri. Energi listrik merupakan penggerak sektor lain. Kalau ini di bangun sektor lain akan ikut," katanya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemerintah akan terus memantau pasokan listrik di Kepulauan Nias, setelah pasokan listriknya kembali pulih. Selain itu, akan dibentuk tim khusus menangani defisit listrik di Nias.
"Nias merupakan prioritas kami. Setelah ini kita jaga supaya tidak terjadi pemadaman lagi. PLN melalui program-programnya baik jangka pendek dan jangka panjang sanggup melaksanakan," ujarnya.
Berdasarkan data ESDM, saat ini rasio elektrifikasi di Nias baru mencapai 47%. Sudirman berjanji dalam 3-4 tahun ke depan rasio elektrifikasi di Nias dapat mencapai 80-90%.
Direktur Bisnis Regional PLN Sumatera Amir Rosidin mengatakan, PLN sanggup menjaga stabilitas pasokan listrik di Nias. PLN telah menyiapkan program agar pasokan listrik di Nias lebih andal setelah pembangkit listrik tenaga diesel/PLTD berkapasitas 2x10 megawatt (MW) di Moawo dan Idanoi kembali beroperasi.
Program pertama, kata Rosidin, PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas (PLTMG) berkapasitas 25 MW, dengan transmisi sebesar 70 kilo volt ampere (kVa). Rencananya infrastruktur tersebut akan direalisasikan tahun ini.
"Pembangunan PLTMG pembangkitnya sudah di Singapura tinggal mengurus amdal, targetnya Agustus sudah mulai beroperasi. Sedangkan transmisi akan di jalankan tahun ini setelah merevisi rencana investasi," jelas Rosidin di Nias, Sumatera Utara, Kamis (14/4/2016).
Tidak hanya itu, PLN juga akan menggelar investor gathering guna membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Nias. Rencananya perkumpulan para investor listrik akan digelar di Medan pada Mei 2016.
"Investor akan membangun apa saja kemudian kami menyiapkan pasokannya. Jangan sampai antara supply dan demand tidak sepadan," terang dia.
Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengatakan, akan memfasilitasi pembangunan infrastruktur listrik guna menggenjot rasio elektrifikasi di Nias agar kebutuhan energi listrik terpenuhi.
"Kalau tidak ada listrik kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi dan tidak bisa membangun industri. Energi listrik merupakan penggerak sektor lain. Kalau ini di bangun sektor lain akan ikut," katanya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pemerintah akan terus memantau pasokan listrik di Kepulauan Nias, setelah pasokan listriknya kembali pulih. Selain itu, akan dibentuk tim khusus menangani defisit listrik di Nias.
"Nias merupakan prioritas kami. Setelah ini kita jaga supaya tidak terjadi pemadaman lagi. PLN melalui program-programnya baik jangka pendek dan jangka panjang sanggup melaksanakan," ujarnya.
Berdasarkan data ESDM, saat ini rasio elektrifikasi di Nias baru mencapai 47%. Sudirman berjanji dalam 3-4 tahun ke depan rasio elektrifikasi di Nias dapat mencapai 80-90%.
(ven)