Harga Minyak Dunia Tergelincir Jelang Pertemuan Doha
Harga Minyak Dunia Tergelincir Jelang Pertemuan Doha
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia jatuh menjelang pertemuan pada produsen minyak dunia akhir pekan ini di Doha, Qatar yang bisa saja menghasilkan keputusan pembekuan produksi. Sementara dolar AS (USD) dan saham di seluruh dunia melemah namun tetap membukukan keuntungan mingguan.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/4/2016), harga minyak brent turun 1,7% ke level USD43,10 per barel dan harga minyak mentah AS turun 2,7% ke posisi USD40,40 per barel.
Di sisi lain, sektor energi memimpin pasar sedikit lebih rendah pada Indeks Wall Street, lantaran harga minyak melemah, dan saham Apple (AAPL.O) juga menekan setelah harian bisnis Nikkei melaporkan Apple akan melanjutkan produksi berkurang dari iPhone di tengah lesunya penjualan.
Indeks Dow Jones industrial average kemarin ditutup turun 28,97 poin atau 0,16% ke level 17.897,46, Indeks S&P 500 kehilangan 2,05 poin atau 0,1% ke posisi 2.080,73 dan Nasdaq Composite turun 7,67 poin atau 0,16% ke level 4.938,22.
Ekonomi China tumbuh 6,7% pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, memenuhi harapan dan memberikan bukti tambahan bahwa perlambatan ekonomi negara terbesar kedua di dunia ini dapat keluar dari posisi terbawahnya.
Sementara, indeks USD tergelincir 0,2% setelah mata uang AS menguat lebih dari 1% terhadap yem dam euro. Spekulasi masih marak tentang apakah produsen minyak top yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia akan dapat mencapai kesepakatan di Qatar pada Minggu ini untuk mengekang produksi.
"Saya pikir fakta bahwa produsen minyak berbicara menunjukkan bahwa psikologi pasar telah berubah sedikit dan mungkin yang terburuk dari penurunan harga minyak di belakang kami. Ini akan baik untuk sentimen risiko ke depan," kata Shaun Osborne, kepala strategi mata uang di Scotiabank di Toronto.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/4/2016), harga minyak brent turun 1,7% ke level USD43,10 per barel dan harga minyak mentah AS turun 2,7% ke posisi USD40,40 per barel.
Di sisi lain, sektor energi memimpin pasar sedikit lebih rendah pada Indeks Wall Street, lantaran harga minyak melemah, dan saham Apple (AAPL.O) juga menekan setelah harian bisnis Nikkei melaporkan Apple akan melanjutkan produksi berkurang dari iPhone di tengah lesunya penjualan.
Indeks Dow Jones industrial average kemarin ditutup turun 28,97 poin atau 0,16% ke level 17.897,46, Indeks S&P 500 kehilangan 2,05 poin atau 0,1% ke posisi 2.080,73 dan Nasdaq Composite turun 7,67 poin atau 0,16% ke level 4.938,22.
Ekonomi China tumbuh 6,7% pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, memenuhi harapan dan memberikan bukti tambahan bahwa perlambatan ekonomi negara terbesar kedua di dunia ini dapat keluar dari posisi terbawahnya.
Sementara, indeks USD tergelincir 0,2% setelah mata uang AS menguat lebih dari 1% terhadap yem dam euro. Spekulasi masih marak tentang apakah produsen minyak top yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia akan dapat mencapai kesepakatan di Qatar pada Minggu ini untuk mengekang produksi.
"Saya pikir fakta bahwa produsen minyak berbicara menunjukkan bahwa psikologi pasar telah berubah sedikit dan mungkin yang terburuk dari penurunan harga minyak di belakang kami. Ini akan baik untuk sentimen risiko ke depan," kata Shaun Osborne, kepala strategi mata uang di Scotiabank di Toronto.
(izz)
Explore More