Ini Pengeluaran Penduduk Kelas Bawah Indonesia
Ini Pengeluaran Penduduk Kelas Bawah Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran per kapita penduduk kelas bawah sekitar Rp410 ribu-Rp420 ribu/bulan. Selain itu pengeluaran golongan menengah sebanyak Rp925 ribu/bulan dan masyarakat kelompok atas Rp2,3 juta ke atas.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan jumlah pengeluaran penduduk golongan terbawah tersebut sudah tinggi. "Jadi Rp410 ribu-Rp420 ribu itu sudah tinggi juga, termasuk bayi. Kalau satu RT ada 4 orang sudah Rp1,2 jutaan," ujarnya di Jakarta, Senin (18/4/2016).
(Baca Juga: Penyebab RI Sulit Keluar dari Perangkap Kelas Menengah)
Sementara, kata dia adanya program pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kelas bawah, sehingga dapat juga meningkatkan pengeluaran. "Mereka akan menjadi buruh di sana. Mempertipis gap, pendapatan orang miskin naik," katanya.
(Baca Juga: Kesenjangan Penduduk Indonesia 2015 Turun)
Di sisi lain, lanjut Suryamin, kemungkinan penduduk kelas atas menahan pengeluaran tetap ada. Tercermin dari penurunan jenis belanja golongan tersebut. "Bisa jadi, tapi penurunan belanja ada indikasi penurunan kemakmuran. Belanja orang kaya itu belanja makanan, non makanan, leisure," pungkasnya.
Sebagai informasi BPS mencatat tingkat kesenjangan pengeluaran penduduk di Indonesia yang diukur berdasarkan Gini Ratio Indonesia sebesar 0,40 pada September 2015, menurun 0,01 poin dibanding Maret 2015 sebanyak 0,41.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan jumlah pengeluaran penduduk golongan terbawah tersebut sudah tinggi. "Jadi Rp410 ribu-Rp420 ribu itu sudah tinggi juga, termasuk bayi. Kalau satu RT ada 4 orang sudah Rp1,2 jutaan," ujarnya di Jakarta, Senin (18/4/2016).
(Baca Juga: Penyebab RI Sulit Keluar dari Perangkap Kelas Menengah)
Sementara, kata dia adanya program pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kelas bawah, sehingga dapat juga meningkatkan pengeluaran. "Mereka akan menjadi buruh di sana. Mempertipis gap, pendapatan orang miskin naik," katanya.
(Baca Juga: Kesenjangan Penduduk Indonesia 2015 Turun)
Di sisi lain, lanjut Suryamin, kemungkinan penduduk kelas atas menahan pengeluaran tetap ada. Tercermin dari penurunan jenis belanja golongan tersebut. "Bisa jadi, tapi penurunan belanja ada indikasi penurunan kemakmuran. Belanja orang kaya itu belanja makanan, non makanan, leisure," pungkasnya.
Sebagai informasi BPS mencatat tingkat kesenjangan pengeluaran penduduk di Indonesia yang diukur berdasarkan Gini Ratio Indonesia sebesar 0,40 pada September 2015, menurun 0,01 poin dibanding Maret 2015 sebanyak 0,41.
(akr)
Explore More