Yen Tertekan, Rupiah Dibuka Makin Perkasa
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka berhasil melanjutkan penguatan dari penutupan kemarin. Penguatan rupiah hari ini di tengah merosotnya mata uang jepang, yen terhadap USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.150/USD. Posisi ini tercatat semakin menguat dari posisi akhir pekan kemarin yang berada di posisi Rp13.204/USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp13.118/USD dan pada pukul 10.000 WIB berada di level Rp13.155/USD. Pembukaan rupiah berdasarkan Yahoo Finance hari ini masih lebih baik dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.155/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah juga dibuka menguat di posisi Rp13.168/USD dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.170/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.156/USD.
Sementara, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pukul 09.50 WIB berada di level Rp13.157/USD. Posisi ini semakin menguat dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.172/USD.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, mata uang komoditas hari ini melonjak dengan dolar Australia naik cukup tinggi di tengah melemahnya yen secara luas. Dolar Australia terhadap dolar Amerika Serikat (USD) naik ke posisi 0,7778, level tertinggi dalam 10 bulan.
Selain itu, dolar Kanada terhadap USD naik mendekati posisi tertinggi dalam sembilan bulan dari 1,2750 per USD sepekan lalu, diperdagangkan pada level 1,2774 pada awal sesi di Asia.
USD terhadap yen juga terlihat menguat atau naik 0,2% menjadi 109,10, berbalik positif pada pekan ini setelah sepakn lalu jatuh ke level terendah di posisi 107,75. Di sisi lain, euro terhadap USD sedikit berubah ke level 1,1307, memperpanjang pemulihan dari level terendah dua pekan di level 1,1234, namun menghadapi perlawanan pada level 1,1330.
Presiden Fed New York William Dudley telah mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS saat ini membuat The Fed tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga. Di sisi lain, Presiden The Fed Boston Eric Rosengren mengatakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan investor saat ini.
"Ada kesenjangan yang jelas antara gubernur Fed dan FBI regional dan kita harus melihat bagaimana ini akan berjalan," kata Ayako Sera, strategi pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank.
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal bahwa tren inflasi bisa terpengaruh jika yen terus berlebihan. Keduanya, baik The Fed maupun Bank of Japan akan mengeglar pertemuan kebijakan pekan depan.
Secara tradisional, kesenjangan suku bunga AS dan Jepang telah menjadi pendorong utama nilai tukar yen dan USD, meskipun korelasi telah melemah cukup besar dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.150/USD. Posisi ini tercatat semakin menguat dari posisi akhir pekan kemarin yang berada di posisi Rp13.204/USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp13.118/USD dan pada pukul 10.000 WIB berada di level Rp13.155/USD. Pembukaan rupiah berdasarkan Yahoo Finance hari ini masih lebih baik dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.155/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah juga dibuka menguat di posisi Rp13.168/USD dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.170/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.156/USD.
Sementara, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pukul 09.50 WIB berada di level Rp13.157/USD. Posisi ini semakin menguat dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.172/USD.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, mata uang komoditas hari ini melonjak dengan dolar Australia naik cukup tinggi di tengah melemahnya yen secara luas. Dolar Australia terhadap dolar Amerika Serikat (USD) naik ke posisi 0,7778, level tertinggi dalam 10 bulan.
Selain itu, dolar Kanada terhadap USD naik mendekati posisi tertinggi dalam sembilan bulan dari 1,2750 per USD sepekan lalu, diperdagangkan pada level 1,2774 pada awal sesi di Asia.
USD terhadap yen juga terlihat menguat atau naik 0,2% menjadi 109,10, berbalik positif pada pekan ini setelah sepakn lalu jatuh ke level terendah di posisi 107,75. Di sisi lain, euro terhadap USD sedikit berubah ke level 1,1307, memperpanjang pemulihan dari level terendah dua pekan di level 1,1234, namun menghadapi perlawanan pada level 1,1330.
Presiden Fed New York William Dudley telah mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS saat ini membuat The Fed tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga. Di sisi lain, Presiden The Fed Boston Eric Rosengren mengatakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan investor saat ini.
"Ada kesenjangan yang jelas antara gubernur Fed dan FBI regional dan kita harus melihat bagaimana ini akan berjalan," kata Ayako Sera, strategi pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank.
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal bahwa tren inflasi bisa terpengaruh jika yen terus berlebihan. Keduanya, baik The Fed maupun Bank of Japan akan mengeglar pertemuan kebijakan pekan depan.
Secara tradisional, kesenjangan suku bunga AS dan Jepang telah menjadi pendorong utama nilai tukar yen dan USD, meskipun korelasi telah melemah cukup besar dalam beberapa bulan terakhir.
(izz)