Pendapatan Turun, Pelabuhan Cirebon Diusulkan jadi Pelabuhan Penumpang

Rabu, 20 April 2016 - 03:37 WIB
Pendapatan Turun, Pelabuhan Cirebon Diusulkan jadi Pelabuhan Penumpang
Pendapatan Turun, Pelabuhan Cirebon Diusulkan jadi Pelabuhan Penumpang
A A A
CIREBON - Pasca pelarangan bongkar muat batu bara, pendapatan PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon menurun drastis dan mengancam hubungan kerja para karyawannya.

Manajer Operasional PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon, Yossianus Marciano menyebutkan, aktivitas bongkar muat batu bara selama ini menyumbang sekitar 80% pendapatan untuk Pelabuhan Cirebon. Sejak ditutup 26 Maret 2016 lalu hingga sejauh ini, pendapatan yang dihasilkan Pelabuhan Cirebon hanya sekitar Rp100 juta.

"Kami akui, sejak bongkar muat batu bara ditutup, pendapatan Pelabuhan Cirebon turun drastis," ungkapnya, Selasa (19/4/2016).

Nilai itu jauh berkurang dibanding sebelumnya. Dia mengatakan, pendapatan itu pun tak cukup untuk membayar seluruh gaji karyawan di Pelabuhan Cirebon. Bila situasi ini terus terjadi, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) pun tak bisa dihindarkan.

Ancaman itu terutama mengintai karyawan kontrak maupun karyawan harian lepas. Padahal, sejumlah karyawan itu baru saja direkrut pasca pelarangan pengambilan batu bara ilegal di Pelabuhan Cirebon oleh warga sekitar pelabuhan atau dikenal dengan istilah grandong.

Mereka di antaranya bekerja sebagai tenaga pengamanan, tenaga kebersihan, dan sejumlah pekerjaan lain. Mereka kebanyakan merupakan warga kawasan pesisir Kota Cirebon.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon, Dana Kartiman mengusulkan pengembangan Pelabuhan Cirebon menjadi pelabuhan penumpang atau orang. Dengan begitu, diharapkan dapat mendorong wilayah Cirebon Metropolitan Raya.

"Ini sesuai dengan tujuan Kota Cirebon sebagai destinasi wisata," cetusnya.

Dia menambahkan, saat ini infrastruktur darat telah menunjang perwujudan wilayah Cirebon Metropolitan Raya, di antaranya dengan keberadaan Tol Cipali maupun jalur ganda (double track) kereta api. Selain itu, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kabupaten Majalengka pun turut mendukung di bidang perhubungan udara.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3716 seconds (0.1#10.140)