Rupiah Diramal Masih Nyaman di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diramal akan mampu melanjutkan di zona hijau. Hal ini setelah melihat adanya dampak naiknya harga komoditas dan The Fed yang memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, imbas kenaikan sejumlah komoditas seiring belum adanya tanda-tanda dari The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk ikut berbalik positif.
"Adanya imbas tersebut tentunya baik bagi laju rupiah untuk dapat bertahan dan melanjutkan pergerakannya di zona hijau," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.160/USD serta resisten Rp13.138/USD dan tetap cermati sentimen yang ada terhadap rupiah. "Perkiraan kami akan cenderung mendatarnya pergerakan rupiah yang sesekali akan diwarnai pelemahan mampu ditepis dengan adanya berita tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Reza menyampaikan laju rupiah kembali mengalami tekanan seiring meningkatnya demand atas USD yang membuat tren menjadi positif. Apalagi dengan sentimen laju harga minyak mentah yang kembali mengalami penurunan.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, imbas kenaikan sejumlah komoditas seiring belum adanya tanda-tanda dari The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk ikut berbalik positif.
"Adanya imbas tersebut tentunya baik bagi laju rupiah untuk dapat bertahan dan melanjutkan pergerakannya di zona hijau," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.160/USD serta resisten Rp13.138/USD dan tetap cermati sentimen yang ada terhadap rupiah. "Perkiraan kami akan cenderung mendatarnya pergerakan rupiah yang sesekali akan diwarnai pelemahan mampu ditepis dengan adanya berita tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Reza menyampaikan laju rupiah kembali mengalami tekanan seiring meningkatnya demand atas USD yang membuat tren menjadi positif. Apalagi dengan sentimen laju harga minyak mentah yang kembali mengalami penurunan.
(izz)