Rupiah dan IHSG Siang Ini Tidak Berdaya

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I ini berbalik ke zona negatif meski pada tadi pagi dibuka menguat. Pelemahan rupiah siang ini di tengah semakin terpuruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini.

Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance siang ini, rupiah berada di level Rp13.145/USD dengan kisaran harian Rp13.088-Rp13.145/USD. Posisi tersebut jauh melemah dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.115/USD.

Data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah menutup siang hari ini malah berbalik melemah ke level Rp13.147/USD dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.117/USD.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah siang ini tercatat melemah ke level Rp13.139/USD dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.135/USD.

Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.133/USD. Posisi ini tercatat semakin menguat dari posisi kemarin yang berada di posisi Rp13.150/USD.

Sementara, IHSG sesi I belum beranjak dari zona merah, atau bertambah melemah 10,63 poin atau 0,22% ke level 4.871,30. Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air, IHSG melemah 5,67 poin atau 0,12% ke level 4.876,25. Dan pada perdagangan sebelumnya berakhir menguat 16,40 poin atau 0,34% ke level 4.881,93.

Sektor saham di dalam negeri hari ini variatif. Sektor dengan penguatan tertinggi properti yang naik 0,78%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor konsumer yang turun 1,62%.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,42 triliun dengan 3,69 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp176,70 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,25 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp1,43 triliun. Tercatat 142 saham menguat, 118 melemah dan 88 stagnan.

Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Trias Sentosa Tbk (TRST). Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), dan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI).