Dibuka Melemah, Analis: IHSG Masih Dibayangi Sentimen Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (20/4/2021). Indeks tertekan 0,59 persen berada di level 6.016.
Ekonom PT Panin Sekuritas Hosianna Evalita Situmorang menerangkan, pergerakan IHSG hari ini memang masih dipengaruhi oleh sentimen global. “Kalau emang mostly globalnya terkoreksi, indeks di dalam negeri juga berpotensi melanjutkan pelemahan,” terangnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (20/4/2021).
Namun, kata dia, jika dilihat dari sisi positifnya valuasi untuk beberapa saham terbilang menarik. Walau untuk jangka panjang dinilai masih cukup menarik, tetapi lebih aman untuk jangka pendek dan menengah.
Di sisi lain, Hosianna menilai, Bank Indonesia (BI) saat ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga terhadap keyakinan investor. “Seiring momentum dari suku bunga sendiri, sebenarnya dukungan bank sentral saat ini tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi terhadap keyakinan investor khususnya terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah. Jadi, sebenarnya ini support dari BI untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah,” ujarnya.
Lanjut dia, dengan tetap dijaganya suku bunga di 3,5% diharapkan tidak akan terjadi outflow yang berlebih dari pasar keuangan Indonesia. Hal ini juga akan memberikan sinyal positif bagi investor dan masyarakat, bahwa dengan adanya keyakinan dari BI untuk tetap menjaga suku bunga di 3,5%, pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berlanjut.
Sementara itu, Hosianna menjelaskan, pergerakan IHSG memang masih terbatas. Walaupun terjadi penguatan, hari ini IHSG diprediksi akan berada di level 6.100.
“Kalau pun menguat, IHSG kecenderungannya hanya sampai di batas resistance 6.100 lebih dan dia akan terkoreksi lagi. Potensinya juga di hari ini walaupun menguat memang kami melihat ini arahnya ke 6.100 ataupun nanti menguji support kalau dia terkoreksi di 6.000,” jelas dia.
Ekonom PT Panin Sekuritas Hosianna Evalita Situmorang menerangkan, pergerakan IHSG hari ini memang masih dipengaruhi oleh sentimen global. “Kalau emang mostly globalnya terkoreksi, indeks di dalam negeri juga berpotensi melanjutkan pelemahan,” terangnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (20/4/2021).
Namun, kata dia, jika dilihat dari sisi positifnya valuasi untuk beberapa saham terbilang menarik. Walau untuk jangka panjang dinilai masih cukup menarik, tetapi lebih aman untuk jangka pendek dan menengah.
Di sisi lain, Hosianna menilai, Bank Indonesia (BI) saat ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga terhadap keyakinan investor. “Seiring momentum dari suku bunga sendiri, sebenarnya dukungan bank sentral saat ini tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi terhadap keyakinan investor khususnya terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah. Jadi, sebenarnya ini support dari BI untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah,” ujarnya.
Lanjut dia, dengan tetap dijaganya suku bunga di 3,5% diharapkan tidak akan terjadi outflow yang berlebih dari pasar keuangan Indonesia. Hal ini juga akan memberikan sinyal positif bagi investor dan masyarakat, bahwa dengan adanya keyakinan dari BI untuk tetap menjaga suku bunga di 3,5%, pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berlanjut.
Sementara itu, Hosianna menjelaskan, pergerakan IHSG memang masih terbatas. Walaupun terjadi penguatan, hari ini IHSG diprediksi akan berada di level 6.100.
“Kalau pun menguat, IHSG kecenderungannya hanya sampai di batas resistance 6.100 lebih dan dia akan terkoreksi lagi. Potensinya juga di hari ini walaupun menguat memang kami melihat ini arahnya ke 6.100 ataupun nanti menguji support kalau dia terkoreksi di 6.000,” jelas dia.
(ind)