Jokowi Tawarkan Solusi di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia

Kamis, 21 April 2016 - 11:20 WIB
Jokowi Tawarkan Solusi...
Jokowi Tawarkan Solusi di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha Inggris untuk berinvestasi di Indonesia sebagai salah satu solusi dalam menghadapi perlambatan ekonomi dunia. Pernyataan ini disampaikan saat pidato dalam pada acara Forum Bisnis Para Pengusaha Indonesia dan Pengusaha Kerajaan Inggris di Hotel Mandarin Oriental, London, Rabu (20/4).

"Sangat jelas bahwa dunia saat ini menghadapi banyak tantangan, dimulai dari transisi perekonomian Tiongkok, tantangan keamanan dan sosial yang terjadi di Eropa, hingga perlambatan ekonomi di berbagai negara di dunia. Menurut saya solusinya sederhana, KEEP CALM and INVEST IN INDONESIA," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews di Jakarta, Kamis (21/4/2016).

(Baca Juga: Jokowi Prioritaskan Kerja Sama Ekonomi Saat Lawatan ke Eropa)

Di depan para pengusaha kedua negara, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakinkan bagaimana Indonesia merupakan negara destinasi yang pantas untuk investasi. Di tengah perlambatan ekonomi dunia, Indonesia masih bisa menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

"Saat perkiraan pertumbuhan hanya 4,8%, tapi kita malah bisa mencapai pertumbuhan di angka 5,04% di kuartal ke-4 tahun 2015. Saya yakin Indonesia telah memiliki perekonomian yang stabil," tutur dia.

Pembangunan infrastruktur dan investasi disebut Presiden sebagai dua mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Jokowi mengungkapkan, sejak masa kepemimpinannya sebagai Presiden, pemerintah telah meluncurkan berbagai pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia (RI).

"Anda bisa cek jurnalis Anda di Indonesia dan bisa menanyakan ke duta besar Anda di Jakarta. Saya yakin mereka akan kaget dengan banyaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia sekarang ini," imbuh dia.

Untuk meyakinkan pengusaha, Presiden mengatakan akan terus melakukan reformasi ekonomi dengan dua prinsip fundamental yaitu keterbukaan dan persaingan. "Saya di sini untuk meyakinkan Anda, bahwa kami akan terus melakukan reformasi. Kita akan terus menyederhanakan perizinan dan terus membuka ekonomi kita," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)