Pemimpin ASEAN Dorong Ekonomi Digital untuk Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pemimpin negara-negara ASEAN mengadakan KTT ke-36 ASEAN dengan tuan rumah Vietnam. Dalam pertemuan ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan pandangannya secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat.
Jokowi bersama para pemimpin ASEAN lainnya menyambut baik rekomendasi ASEAN-BAC (Business Advisory Council) untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dengan memperkuat kerjasama ekonomi digital.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan kerjasama ekonomi digital ini relevan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dengan berbagai upaya peningkatan fasilitas perdagangan.
"Kerjasama ekonomi digital ini untuk mempertahankan dan meningkatkan kelancaran arus perdagangan di tengah kebijakan pembatasan sosial (social-distancing) dan new normal yang masih akan terus berlanjut bahkan di masa pasca pandemi Covid-19," ujar Mendag Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (28/6/2020).
Mendag mengungkapkan, pada pertemuan virtual tersebut, Indonesia menekankan tiga fokus dalam menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ketiga langkah tersebut yaitu, pertama, mendorong kerjasama ekonomi digital melalui pemanfaatan niaga elektronik (e-commerce) untuk meningkatkan daya saing dan operasionalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun, ekonomi digital sudah menjadi realitas ekonomi saat ini sehingga pemanfaatan niaga elektronik perlu didorong guna mencapai tujuan tersebut di berbagai kondisi.
"Kedua, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) melalui penyusunan kurikulum pengembangan industri 4.0 untuk memenuhi kebutuhan industri di era Revolusi Industri 4.0," jelasnya.
Agus mengungkapkan, saat ini Indonesia tengah menjajaki penyusunan kurikulum tersebut dan ASEAN juga telah berupaya mentransformasi pendidikan vokasi melalui pendidikan pelatihan teknik dan vokasi (Technical and Vocational Education Training/TVET).
"Ketiga, Indonesia bersama negara anggota ASEAN lain berkomitmen menyelesaikan perundingan RCEP untuk meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan. Untuk itu, masukan dari pelaku bisnis, seperti yang ditunjukkan oleh ASEAN-BAC sangat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan RCEP bagi ekonomi kawasan," katanya.
Sementara itu, selaku perwakilan pelaku usaha di ASEAN, ASEAN-BAC menyampaikan usulanpenanganan dan pemulihan ekonomi di masa pandemi dan pascapandemi Covid-19 kepada Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN untuk fokus pada tiga hal, yaitu pembentukan ASEAN High Level Special Commission on Covid-19, peningkatan kapasitas tes massal Covid-19, dan rencana pembukaan ekonomi pasca pandemi.
"Para pemimpin ASEAN menyambut baik rencana pembentukan ASEAN High Level Commission on Covid-19 Response and Economic Recovery yang diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah negara anggota ASEAN dengan sektor swasta dalam upaya membantu penanganan dan pemulihan kesehatan, sosial, dan ekonomi pascapandemi Covid-19," terang Mendag.
Selain itu, para pemimpin ASEAN juga menyambut baik ASEAN-BAC yang juga mendorong penyelesaian perundingan RCEP tahun ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan, serta sebagai sinyal bahwa ASEAN sebagai kawasan yang tetap terbuka bagi perdagangan dan investasi.
Jokowi bersama para pemimpin ASEAN lainnya menyambut baik rekomendasi ASEAN-BAC (Business Advisory Council) untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dengan memperkuat kerjasama ekonomi digital.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan kerjasama ekonomi digital ini relevan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dengan berbagai upaya peningkatan fasilitas perdagangan.
"Kerjasama ekonomi digital ini untuk mempertahankan dan meningkatkan kelancaran arus perdagangan di tengah kebijakan pembatasan sosial (social-distancing) dan new normal yang masih akan terus berlanjut bahkan di masa pasca pandemi Covid-19," ujar Mendag Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (28/6/2020).
Mendag mengungkapkan, pada pertemuan virtual tersebut, Indonesia menekankan tiga fokus dalam menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ketiga langkah tersebut yaitu, pertama, mendorong kerjasama ekonomi digital melalui pemanfaatan niaga elektronik (e-commerce) untuk meningkatkan daya saing dan operasionalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun, ekonomi digital sudah menjadi realitas ekonomi saat ini sehingga pemanfaatan niaga elektronik perlu didorong guna mencapai tujuan tersebut di berbagai kondisi.
"Kedua, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) melalui penyusunan kurikulum pengembangan industri 4.0 untuk memenuhi kebutuhan industri di era Revolusi Industri 4.0," jelasnya.
Agus mengungkapkan, saat ini Indonesia tengah menjajaki penyusunan kurikulum tersebut dan ASEAN juga telah berupaya mentransformasi pendidikan vokasi melalui pendidikan pelatihan teknik dan vokasi (Technical and Vocational Education Training/TVET).
"Ketiga, Indonesia bersama negara anggota ASEAN lain berkomitmen menyelesaikan perundingan RCEP untuk meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan. Untuk itu, masukan dari pelaku bisnis, seperti yang ditunjukkan oleh ASEAN-BAC sangat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan RCEP bagi ekonomi kawasan," katanya.
Sementara itu, selaku perwakilan pelaku usaha di ASEAN, ASEAN-BAC menyampaikan usulanpenanganan dan pemulihan ekonomi di masa pandemi dan pascapandemi Covid-19 kepada Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN untuk fokus pada tiga hal, yaitu pembentukan ASEAN High Level Special Commission on Covid-19, peningkatan kapasitas tes massal Covid-19, dan rencana pembukaan ekonomi pasca pandemi.
"Para pemimpin ASEAN menyambut baik rencana pembentukan ASEAN High Level Commission on Covid-19 Response and Economic Recovery yang diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah negara anggota ASEAN dengan sektor swasta dalam upaya membantu penanganan dan pemulihan kesehatan, sosial, dan ekonomi pascapandemi Covid-19," terang Mendag.
Selain itu, para pemimpin ASEAN juga menyambut baik ASEAN-BAC yang juga mendorong penyelesaian perundingan RCEP tahun ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan, serta sebagai sinyal bahwa ASEAN sebagai kawasan yang tetap terbuka bagi perdagangan dan investasi.
(bon)