Indonesia Jadi Buruan Favorit Investor Dunia
Indonesia Jadi Buruan Favorit Investor Dunia
A
A
A
JAKARTA - Chief Eksekutif ACI World Congress 2016 Brangko Windoe mengatakan, Indonesia menjadi tujuan investasi menarik bagi investor mancanegara. Terlihat dari tingginya pembelian surat utang obligasi.
Menurutnya, investor dari berbagai negara ramai-ramai datang ke pasar keuangan Indonesia dengan tujuan berinvestasi. Selain itu, juga untuk wisata.
"Itu membuat investasi menarik investor internasional. Kita lihat di pasar obligasi berbondong datang ke Indonesia, pasar kita tujuan investasi dan wisata," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Dia mengatakan, pengaruh Indonesia di perdagangan pasar keuangan internasional cukup besar. Didukung pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang. "Pengaruh Indonesia di perdagangan dunia besar sekali. Ekonomi berkembang, maksudnya GDP tumbuh positif dibanding negara lain yang stagnan dan resesi," katanya.
Sementara, lanjut Brangko, ada tantangan yang dihadapi para pedagang pasar keuangan asal Tanah Air. Paling utama yakni masalah ilmu pengetahuan. "Nomor satu, edukasi ilmu yang ada di pasar Indonesia pedagangnya enggak sama semua. Dalam pasar kita ada pedagang yang luas karena berasal dari institusi internasional," pungkas dia.
Menurutnya, investor dari berbagai negara ramai-ramai datang ke pasar keuangan Indonesia dengan tujuan berinvestasi. Selain itu, juga untuk wisata.
"Itu membuat investasi menarik investor internasional. Kita lihat di pasar obligasi berbondong datang ke Indonesia, pasar kita tujuan investasi dan wisata," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Dia mengatakan, pengaruh Indonesia di perdagangan pasar keuangan internasional cukup besar. Didukung pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang. "Pengaruh Indonesia di perdagangan dunia besar sekali. Ekonomi berkembang, maksudnya GDP tumbuh positif dibanding negara lain yang stagnan dan resesi," katanya.
Sementara, lanjut Brangko, ada tantangan yang dihadapi para pedagang pasar keuangan asal Tanah Air. Paling utama yakni masalah ilmu pengetahuan. "Nomor satu, edukasi ilmu yang ada di pasar Indonesia pedagangnya enggak sama semua. Dalam pasar kita ada pedagang yang luas karena berasal dari institusi internasional," pungkas dia.
(izz)
Explore More