IHSG Dibuka Merosot Buntuti Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah setelah pada perdagangan kemarin ditutup naik hingga menembus level 4.900. IHSG hari ini dibuka berkurang 5,38 poin atau 0,11% ke level 4.897,71 seiring melemahnya bursa Asia.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin tutup menguat 26,49 poin atau 0,54% ke level 4.903,09 di tengah menguatnya pasar saham dunia.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, pasar saham Asia dibuka melorot dari posisi tertinggi lima bulan. Hal ini juga terpengaruh data laba keuangan yang mengecewakan dari perusahaan-perusahaan blue chip Amerika Serikat (AS).
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4%, setelah sehari sebelumnya mencapai titik tertinggi sejak awal November tahun lalu.
Berdasarkan CNBC, Indeks Australia ASX 200 turun 0,64% dipimpin oleh penurunan tajam pada sub indeks material dan keuangan. Di Jepang, Indeks Nikke N225 diperdagangkan turun 0,28%, dan Indeks Korea Selatan (Kospi) turun 0,38%.
Sektor saham dalam negeri hari ini variatif. Sektor dengan pengeuatan tertinggi adalah sektor konsumer dan keuangan masing-masing naik 0,15%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor properti yang melemah 0,14%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp21 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp576,34 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp13,41 miliar dan aksi beli Rp13,98 miliar. Tercatat 11 saham menguat, 20 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp750 menjadi Rp66.250, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp275 menjadi Rp15.300, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp50 menjadi Rp13.150.
Semenra, saham-saham yang melemah di antaranya PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp400 menjadi Rp16.500, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp225 menjadi Rp17.500, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp150 menjadi Rp7.550.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin tutup menguat 26,49 poin atau 0,54% ke level 4.903,09 di tengah menguatnya pasar saham dunia.
Seperti dikutip dari Reuters hari ini, pasar saham Asia dibuka melorot dari posisi tertinggi lima bulan. Hal ini juga terpengaruh data laba keuangan yang mengecewakan dari perusahaan-perusahaan blue chip Amerika Serikat (AS).
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4%, setelah sehari sebelumnya mencapai titik tertinggi sejak awal November tahun lalu.
Berdasarkan CNBC, Indeks Australia ASX 200 turun 0,64% dipimpin oleh penurunan tajam pada sub indeks material dan keuangan. Di Jepang, Indeks Nikke N225 diperdagangkan turun 0,28%, dan Indeks Korea Selatan (Kospi) turun 0,38%.
Sektor saham dalam negeri hari ini variatif. Sektor dengan pengeuatan tertinggi adalah sektor konsumer dan keuangan masing-masing naik 0,15%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor properti yang melemah 0,14%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp21 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp576,34 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp13,41 miliar dan aksi beli Rp13,98 miliar. Tercatat 11 saham menguat, 20 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp750 menjadi Rp66.250, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp275 menjadi Rp15.300, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp50 menjadi Rp13.150.
Semenra, saham-saham yang melemah di antaranya PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp400 menjadi Rp16.500, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp225 menjadi Rp17.500, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp150 menjadi Rp7.550.
(izz)