Bl: Negara G-20 Cemas Imbas IMF Pangkas Ekonomi Global
Bl: Negara G-20 Cemas Imbas IMF Pangkas Ekonomi Global
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW Martowardojo menerangkan bahwa negara-negara G-20 mencemaskan pertumbuhan ekonomi dunia setelah Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global hanya tumbuh 3,2% dari sebelumnya 3,4%.
"Dalam pertemuan G-20 bersama IMF dan World Bank, topik utamanya adalah negara-negara cukup prihatin dengan perkembangan ekonomi dunia yang terus menunjukkan pelemahan. Apalagi IMF juga memotong pertumbuhan ekonomi. Kita mengikuti IMF pangkas PE global jadi 3,2%," kata dia di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
(Baca Juga: Jokowi Tawarkan Solusi di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia)
Selain kekhawatiran terhadap ekonomi global yang terus menunjukkan pelemahan, dia juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai harga-harga komoditi dunia yang masih turun terutama harga minyak dunia. "Jadi secara umum ada iklim deflasi di dunia," lanjut dia.
Selain itu, lanjut dia dalam forum tersebut juga dibicarakan tentang bagaimana diantara negara-negara tersebut bisa saling berkoordinasi satu sama lain dan seperti yang juga dicanangkan Indonesia, bahwa perlunya reformasi struktural untuk ekonomi dunia.
"Bukan hanya satu kebijakan dari otoritas moneter atau fiskal. Tetapi juga perlu sesuatu reformasi struktural. Jadi itu yang banyak dibicarakan pada pertemuan tingkat G-20," pungkasnya.
"Dalam pertemuan G-20 bersama IMF dan World Bank, topik utamanya adalah negara-negara cukup prihatin dengan perkembangan ekonomi dunia yang terus menunjukkan pelemahan. Apalagi IMF juga memotong pertumbuhan ekonomi. Kita mengikuti IMF pangkas PE global jadi 3,2%," kata dia di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
(Baca Juga: Jokowi Tawarkan Solusi di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia)
Selain kekhawatiran terhadap ekonomi global yang terus menunjukkan pelemahan, dia juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai harga-harga komoditi dunia yang masih turun terutama harga minyak dunia. "Jadi secara umum ada iklim deflasi di dunia," lanjut dia.
Selain itu, lanjut dia dalam forum tersebut juga dibicarakan tentang bagaimana diantara negara-negara tersebut bisa saling berkoordinasi satu sama lain dan seperti yang juga dicanangkan Indonesia, bahwa perlunya reformasi struktural untuk ekonomi dunia.
"Bukan hanya satu kebijakan dari otoritas moneter atau fiskal. Tetapi juga perlu sesuatu reformasi struktural. Jadi itu yang banyak dibicarakan pada pertemuan tingkat G-20," pungkasnya.
(akr)
Explore More