Jelang Ramadan, TPID Pantau Pasokan Pangan
A
A
A
SOLO - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo mulai memantau pasokan bahan pangan menjelang Ramadan. Sejumlah komoditas berpotensi mengalami kenaikan akibat permintaan yang melonjak.
Ketua TPID Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga antara lain bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng. Untuk itu, pihaknya akan mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi guna menjaga ketersediaan pasokan. Diantaranya merencanakan pertemuan dengan distributor, dan pedagang besar di Solo.
Pendekatan antar pedagang dan pemerintah daerah adalah hal penting dalam menjaga ketersediaan bahan pangan strategis. “Terutama menjelang masuknya Ramadan Juni mendatang,” ungkap Bandoe, Jumat (22/4/2016).
(Baca: Menkeu Minta Daerah Jangan Lepas Tanggung Jawab)
TPID juga akan menggelar sidak sebagai sinyal kepada para pedagang bahwa harga dan ketersediaan pasokan selalu rutin dipantau. Pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan Kementerian Agama dalam rangka koordinasi dengan para juru dakwah. Mereka diharapkan mengimbau masyarakat melakukan konsumsi secara bijak saat puasa dan Idul Fitri.
Sebelumnya, TIPD juga telah melakukan penandatanganan kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan bawang merah oleh pedagang besar bawang merah di Pasar Legi, Solo. Juga kerjasama dengan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) yang berlokasi di sentra bawang merah di Brebes.
Harapannya ketersediaan pasokan bawang merah yang menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Bengawan dapat tetap terjaga. Pada Maret lalu, inflasi di Kota Solo mencapai 0,42%.
“Komoditas penyumbang inflasi di bulan Maret adalah bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kontrak dan sewa rumah,” ungkap Bandoe yang juga menjabat Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo.
Ketua TPID Solo, Bandoe Widiarto mengatakan, komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga antara lain bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng. Untuk itu, pihaknya akan mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi guna menjaga ketersediaan pasokan. Diantaranya merencanakan pertemuan dengan distributor, dan pedagang besar di Solo.
Pendekatan antar pedagang dan pemerintah daerah adalah hal penting dalam menjaga ketersediaan bahan pangan strategis. “Terutama menjelang masuknya Ramadan Juni mendatang,” ungkap Bandoe, Jumat (22/4/2016).
(Baca: Menkeu Minta Daerah Jangan Lepas Tanggung Jawab)
TPID juga akan menggelar sidak sebagai sinyal kepada para pedagang bahwa harga dan ketersediaan pasokan selalu rutin dipantau. Pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan Kementerian Agama dalam rangka koordinasi dengan para juru dakwah. Mereka diharapkan mengimbau masyarakat melakukan konsumsi secara bijak saat puasa dan Idul Fitri.
Sebelumnya, TIPD juga telah melakukan penandatanganan kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan bawang merah oleh pedagang besar bawang merah di Pasar Legi, Solo. Juga kerjasama dengan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) yang berlokasi di sentra bawang merah di Brebes.
Harapannya ketersediaan pasokan bawang merah yang menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Bengawan dapat tetap terjaga. Pada Maret lalu, inflasi di Kota Solo mencapai 0,42%.
“Komoditas penyumbang inflasi di bulan Maret adalah bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kontrak dan sewa rumah,” ungkap Bandoe yang juga menjabat Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo.
(ven)