SMF Catatkan Penyaluran Pinjaman Rp1,19 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial atau PT SMF (Persero), berhasil mencatatkan kinerja yang signifikan di triwulan I 2016. Tercatat hingga Maret 2016, total penyaluran pinjaman mencapai Rp1,19 triliun, meningkatkan tajam Rp1,16 triliun dibandingkan periode yang sama tahun kemarin yang hanya Rp33,17 miliar.
Pinjaman sebesar Rp1,19 triliun di triwulan I 2016, dialirkan melalui kerja sama refinancing KPR kepada dua bank yaitu Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp1 triliun, dan Bank Riau Kepri, Rp190 miliar. Bagi Bank Riau Kepri, pinjaman tersebut merupakan pinjaman perdana yang dialirkan dari SMF.
Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto mengatakan, bahwa penyaluran dana melalui kerja sama refinancing ke penyalur KPR tersebut, digunakan untuk sektor pembiayaan KPR.
“Tujuannya untuk meningkatkan akselerasi produksi KPR di Indonesia, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan, sehingga terjangkau oleh masyarakat luas,” katanya di Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Sementara itu, posisi penyaluran pinjaman juga meningkat tajam dari sebelumnya tercatat sebesar Rp6,38 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp9,03 triliun pada akhir triwulan I-2016.
Pencapaian ini, kata Raharjo, karena SMF menerima mandat pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.
Pinjaman sebesar Rp1,19 triliun di triwulan I 2016, dialirkan melalui kerja sama refinancing KPR kepada dua bank yaitu Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp1 triliun, dan Bank Riau Kepri, Rp190 miliar. Bagi Bank Riau Kepri, pinjaman tersebut merupakan pinjaman perdana yang dialirkan dari SMF.
Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto mengatakan, bahwa penyaluran dana melalui kerja sama refinancing ke penyalur KPR tersebut, digunakan untuk sektor pembiayaan KPR.
“Tujuannya untuk meningkatkan akselerasi produksi KPR di Indonesia, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan, sehingga terjangkau oleh masyarakat luas,” katanya di Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Sementara itu, posisi penyaluran pinjaman juga meningkat tajam dari sebelumnya tercatat sebesar Rp6,38 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp9,03 triliun pada akhir triwulan I-2016.
Pencapaian ini, kata Raharjo, karena SMF menerima mandat pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.
(ven)