SMF Fokus Dukung Dana Pemulihan Ekonomi Sektor Perumahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyatakan bahwa pada tahun 2020 ini Perseroan akan berfokus dalam mendukung pemerintah pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor perumahan.
Komitmen tersebut akan ditempuh melalui berbagai upaya. Pertama, tetap konsisten menyalurkan dukungan pendanaan jangka panjang pada Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Kedua, memberikan relaksasi untuk Pembiayaan Homestay bagi masyarakat pemilik homestay melalui Program Kemitraan Perseroan dan Ketiga, turut berinvestasi pada Surat Berharga Negara.
"Lalu keempat, memperserat sinergi dengan lembaga/institusi dibawah kementerian keuangan pada kegiatan sosial terhadap masyarakat yang terkena dampak Covid-19, serta melaksanakan penugasan-penugasan khusus yang diberikan oleh Pemegang Saham," ujar Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, dalam Konferensi Pers virtual di Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca juga: SMF Sudah Terbitkan Surat Utang Rp30 Triliun, Buat Apa? )
Adapun terkait sekuritisasi SMF juga secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi dengan membuka penjualan EBA SP retail ke universitas, kementerian dan BUMN.
Diharapkan sekuritisasi aset ini dapat mempercepat penyaluran dana bagi pembiayaan perumahan, demi mensukseskan Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Dari seluruh dana yang telah dialirkan sepanjang Semester I Tahun 2020, terutama untuk program refinancing SMF telah membiayai kurang lebih 1.039.532 ribu debitur KPR yang terbagi atas 84.26% wilayah barat, 15,07% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,67% wilayah timur.
"Untuk memperkuat peran SMF sebagai SMV, SMF juga aktif dalam merealisasikan Program Penurunan Beban Fiskal. Program Penurunan Beban Fiskal direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada Pemerintah dalam program KPR FLPP," beber dia. (Baca juga: Pak Jokowi, Pengusaha Properti Minta Suku Bunga KPR Turun )
SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%.
Adapun sejak Agustus 2018 hingga semester I tahun 2020, SMF telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP kepada 121.429 debitur dengan total penyaluran dana sebesar Rp 3,864 Triliun melalui 12 bank penyalur KPR FLPP.
Hal tersebut memberikan dampak positif yaitu semakin banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memperoleh fasilitas KPR FLPP disamping adanya penyerapan tenaga kerja dari pembangunan rumah yang berujung pada terciptanya multiplier effect.
Komitmen tersebut akan ditempuh melalui berbagai upaya. Pertama, tetap konsisten menyalurkan dukungan pendanaan jangka panjang pada Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Kedua, memberikan relaksasi untuk Pembiayaan Homestay bagi masyarakat pemilik homestay melalui Program Kemitraan Perseroan dan Ketiga, turut berinvestasi pada Surat Berharga Negara.
"Lalu keempat, memperserat sinergi dengan lembaga/institusi dibawah kementerian keuangan pada kegiatan sosial terhadap masyarakat yang terkena dampak Covid-19, serta melaksanakan penugasan-penugasan khusus yang diberikan oleh Pemegang Saham," ujar Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, dalam Konferensi Pers virtual di Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca juga: SMF Sudah Terbitkan Surat Utang Rp30 Triliun, Buat Apa? )
Adapun terkait sekuritisasi SMF juga secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi dengan membuka penjualan EBA SP retail ke universitas, kementerian dan BUMN.
Diharapkan sekuritisasi aset ini dapat mempercepat penyaluran dana bagi pembiayaan perumahan, demi mensukseskan Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Dari seluruh dana yang telah dialirkan sepanjang Semester I Tahun 2020, terutama untuk program refinancing SMF telah membiayai kurang lebih 1.039.532 ribu debitur KPR yang terbagi atas 84.26% wilayah barat, 15,07% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,67% wilayah timur.
"Untuk memperkuat peran SMF sebagai SMV, SMF juga aktif dalam merealisasikan Program Penurunan Beban Fiskal. Program Penurunan Beban Fiskal direalisasikan melalui pemberian dukungan kepada Pemerintah dalam program KPR FLPP," beber dia. (Baca juga: Pak Jokowi, Pengusaha Properti Minta Suku Bunga KPR Turun )
SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%.
Adapun sejak Agustus 2018 hingga semester I tahun 2020, SMF telah berhasil merealisasikan penyaluran dana KPR FLPP kepada 121.429 debitur dengan total penyaluran dana sebesar Rp 3,864 Triliun melalui 12 bank penyalur KPR FLPP.
Hal tersebut memberikan dampak positif yaitu semakin banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memperoleh fasilitas KPR FLPP disamping adanya penyerapan tenaga kerja dari pembangunan rumah yang berujung pada terciptanya multiplier effect.
(ind)