Alasan Pertamina Kesulitan Distribusikan BBM ke Papua

Kamis, 28 April 2016 - 14:44 WIB
Alasan Pertamina Kesulitan...
Alasan Pertamina Kesulitan Distribusikan BBM ke Papua
A A A
JAKARTA - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, lokasi daerah Papua yang kebanyakan pegunungan menjadi penghambat perseroan untuk mendistribusikan BBM. Apalagi, jika cuaca sedang buruk dan menyebabkan kapal pengangkut BBM bisa tertahan lama.

Persoalan distribusi BBM inilah yang membuat harga BBM di beberapa wilayah Papua, misalnya di dearah Wamena harganya cukup tinggi hingga mecapai Rp80 ribu/liter. (Baca: Harga BBM Kemahalan, Pertamina Permudah Distribusi di Papua).

"Ini yang jadi tantangan kita, begitu tidak ada storage di lokasi-lokasi kecil ini akan kesulitan bila terjadi cuaca buruk di mana kapal bisa tertahan. Di sana juga banyak wilayah pegunungan yang sulit untuk dicapai," kata Wianda di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Pertamina akhirnya menawarkan solusi, termasuk untuk membangun tangki-tangki baru di kabupaten masing-masing di Indonesia bagian timur. (Baca: Pertamina Target Bangun 15 Storage di Indonesia Timur).

Solusi ke depan, jelas Wianda adalah bagaimana Pertamina bekerja sama dengan Pemda dan Pemprov untuk bisa mengawasi hingga tingkat eceran, agar masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih baik.

"Permasalahan kita itu, fasilitas dan supply. Lokasi supplay jauh dari Balikpapan, butuh kapal, butuh beberapa kali pembongkaran, dan masuk ke Papua yang lumayan sulit, lalu ketahanan stok serta lokasi yang enggak ada terminal BBM," beber Wianda.

Bahkan, lanjut dia, ketika cuaca buruk masyarakat akan sulit dapatkan BBM, selain itu juga penyebaran lembaga penyalur juga belum semuanya tercover. "Kita akan cek apa ada keputusan dari pemerintah kabupaten untuk menyediakan lembaga-lembga penyalur di masing-masing kabupaten. Kita juga harus cek lagi BBM khusus penugasan kaya gimana," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)