Bandara Termegah di Papua Barat Akhirnya Diresmikan

Minggu, 01 Mei 2016 - 08:34 WIB
Bandara Termegah di...
Bandara Termegah di Papua Barat Akhirnya Diresmikan
A A A
SORONG - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan meresmikan terminal baru, Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat dan menandatangani pemugaran Bandara Mopah, Merauke, kemarin.

Jonan mengatakan, pemerintah saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia timur. "Pengembangan Bandara Sorong dan Merauke merupakan bukti nyata pemerataan pembangunan untuk mengecilkan rentang perbedaan harga di wilayah barat dan timur Indonesia," katanya kepada wartwan, Sabtu (30/4/2016).

Selain itu untuk memperkuat tujuan pemerintah, pihaknya juga akan melaksanakan program angkutan udara perintis khusus kargo. "Untuk memperkuat tujuan tersebut, sesuai arahan Presiden, akan dilaksanakan program angkutan udara perintis khusus kargo di beberapa wilayah Papua dan Papua Barat. Untuk ke depannya pembangunan bandara dan pelabuhan di Papua akan diperbanyak," tutur dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur transportasi udara, laut dan darat di Papua. "Kebahagian masyarakat Papua Barat, khusus Sorong semakin besar dengan rencana pembangunan jaringan Kereta Api yang akan dimulai dari Kota Sorong," ujar Irene.

Pengembangan Bandara DEO dimulai pada 2011 hingga awal 2016 yang meliputi pembangunan gedung terminal penumpang menjadi dua lantai. Fasilitas modern lain yang ditambahkan yaitu garbarata dan fixed bridge, baggage handling system, lift terminal, x-ray bagasi dan kabin multi view, walkthrough metal detector.

Serta penambahan fasilitas lainnya seperti area konsesi, area kerbside dan pembaruan desain interior terminal. Total anggaran APBN yang digunakan yaitu sekitar Rp236 miliar. Anggaran yang digunakan tersebut diyakini sepadan dengan manfaat yang didapatkan bagi Kota Sorong.

Bandara yang dibangun lebih modern ini diharapkan pelayanan jasa transportasi udara di kota Sorong dan sekitarnya semakin meningkat. Bandara DEO Sorong ditargetkan menjadi pintu gerbang kota Sorong dapat menjadi pemacu Kawasan Timur Indonesia agar dapat terus berkembang maju.

Tampilan bandara DEO Sorong tak kalah dengan bandara lainnya di kota-kota besar di Indonesia. Pada bagian eksterior terminal penumpang, terlihat bentuk ornamen unik menyerupai buah pinang yang mencerminkan budaya daerah setempat.

Selain itu, bagian interiornya juga dipercantik dan dilengkapi fasilitasnya untuk menambah kenyamanan penumpang. Dengan gedung terminal penumpang yang diperluas hingga 13.700 m2, Bandara DEO dapat menampung 782 penumpang.

Sebagai bandara pengumpan, Bandara DEO Sorong melayani penerbangan berjadwal domestik yang dioperasikan beberapa maskapai di antaranya Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Ekspress.

Selain itu, Bandara DEO juga melayani penerbangan perintis yang dioperasikan maskapai Susi Air ke beberapa wilayah sekitar seperti Ayawasi, Inawatan, Teminabuan, dan Waisai. Dengan panjang 2.060 meter dan lebar 45 meter, runway bandara ini dapat didarati pesawat sejenis Boeing seri 737.

Pergerakan pesawat di salah satu bandara tersibuk dan terbesar di semenanjung Papua ini mengalami rata-rata pertumbuhan 3,3% tiap tahun. Tercatat ada 9.000 lebih pergerakan pesawat per tahun.

Dari sisi penumpang, rata-rata pertumbuhan penumpang per tahun mencapai 13,2% di mana pada 2014 ada sekitar 500 ribu lebih penumpang. Untuk kargo, rata-rata pertumbuhan kargo per tahunnya cukup pesat sekitar 17,2%, di mana pada 2014 mencapai 3,06 juta barang per kilo kargo.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0901 seconds (0.1#10.140)