EXCL Siap Terbitkan Right Issue Bulan Depan
A
A
A
JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (EXCL) memastikan akan tetap melaksanakan penerbitan saham baru (right issue) sebanyak 2,75 miliar lembar saham pada Juni 2016.
Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, penerbitan saham baru tersebut telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Maret 2016. Sementara, saat ini perseroan masih dalam proses mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami tetap on track untuk melaksanakan right issue dan menyelesaikan proses penjualan tower di semester I/2016, kami harapkan hasil kedua aksi korporasi ini akan memperkuat neraca perusahaan dan mengurangi dampak dan risiko forex," kata dia saat jumpa pers di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Dia menjelaskan, perseroan akan melakukan penerbitan saham baru ini untuk mendulang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar USD500 juta. Hal ini sesuai persetujuan RUPSLB yang memberikan izin kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. (Axiata) untuk mengambil bagian atas saham baru tersebut.
"Axiata sebagai pemegang saham dominan di XL dengan komposisi 67% sudah menegaskan akan mengambil porsi right issue, porsi yang tidak diambil stockholder akan dijamin oleh Mandiri Sekuritas dan Credit Suisse sebagai penasihat keuangan," tambahnya.
Menurutnya, rights issue ini sekaligus menjadi upaya XL dalam mengelola neraca, sehingga mampu mendukung upaya perusahaan dalam meningkatkan posisi keuangan dan profitabilitas.
Sesuai agenda transformasi bisnis yang dijalankan, XL mulai melaksanakan sejumlah inisiatif dalam pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management Initiatives) untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mengurangi risiko dan dampak valuta asing.
"Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih dari 20% TERP. Ketentuan atas penerbitan saham baru termasuk harga saham terkait dengan penawaran dan jumlah saham yang ditawarkan akan diumumkan pada waktunya," jelas dia.
Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, penerbitan saham baru tersebut telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Maret 2016. Sementara, saat ini perseroan masih dalam proses mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami tetap on track untuk melaksanakan right issue dan menyelesaikan proses penjualan tower di semester I/2016, kami harapkan hasil kedua aksi korporasi ini akan memperkuat neraca perusahaan dan mengurangi dampak dan risiko forex," kata dia saat jumpa pers di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Dia menjelaskan, perseroan akan melakukan penerbitan saham baru ini untuk mendulang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar USD500 juta. Hal ini sesuai persetujuan RUPSLB yang memberikan izin kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. (Axiata) untuk mengambil bagian atas saham baru tersebut.
"Axiata sebagai pemegang saham dominan di XL dengan komposisi 67% sudah menegaskan akan mengambil porsi right issue, porsi yang tidak diambil stockholder akan dijamin oleh Mandiri Sekuritas dan Credit Suisse sebagai penasihat keuangan," tambahnya.
Menurutnya, rights issue ini sekaligus menjadi upaya XL dalam mengelola neraca, sehingga mampu mendukung upaya perusahaan dalam meningkatkan posisi keuangan dan profitabilitas.
Sesuai agenda transformasi bisnis yang dijalankan, XL mulai melaksanakan sejumlah inisiatif dalam pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management Initiatives) untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mengurangi risiko dan dampak valuta asing.
"Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih dari 20% TERP. Ketentuan atas penerbitan saham baru termasuk harga saham terkait dengan penawaran dan jumlah saham yang ditawarkan akan diumumkan pada waktunya," jelas dia.
(izz)