Sektor Ini Dapat Perbaiki Pertumbuhan Ekonomi RI

Jum'at, 06 Mei 2016 - 12:01 WIB
Sektor Ini Dapat Perbaiki...
Sektor Ini Dapat Perbaiki Pertumbuhan Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Reform on Ecoomics (CORE) Indonesia Hendri Saparini mengemukakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I/2016 yang mencapai 4,92%, kedepannya masih bisa digenjot.

Caranya, pemerintah harus fokus pada konsumsi domestik, konsumsi pemeritah, dan investasi‎. Ketiga sektor ini dipercaya dapat medongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 5%.

‎"Selama investasi masih tumbuh positif, belanja pemerintah digenjot, konsumsi tumbuh, maka kita berharap tahun ini, di sisa triwulan ini meski kondisi eksternal dan domestik ‎berat, paling tidak bisa tumbuh di atas tahun lalu yang 4,78%. Berharap taun ini minimal 5%," jelasnya kepada Sindonews, Jakarta, Jumat (6/5/2016).

(Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2016 Tumbuh 4,92%)

Hendri menyadari bahwa saat ini kondisi global sedang banyak tekanan. Kebetulan Indonesia basisnya di sektor bahan baku sumber daya alam utamanya tambang dan migas, yang beberapa tahun terakhir memang tumbuh minus.

"Pertumbuhan mereka dari 2014 minus dan permintaan global menurun di sektor ini. Saya sadar ini berat," kata dia.

Selain itu, untuk minyak harganya juga masi rendah bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Banyak perusahaan minyak yang lay off tenaga kerjanya.

"Mereka melakukan PHK, karena tidak ada pilihan. Ditambah dengan perlambatan ekonomi dari negara-negara partner bisnis Indonesia, Tiongkok, Amerika Serikat dan Singapura, mereka melambat kan. Jadi ini memang yang dihadapi global," kata Hendri.

Bahkan, negara-negara maju tersebut mengoreksi digit angka pertumbuhan ekonomi mereka. Menurutnya, situasi ini memang sangat sulit untuk negara berkembang, bahkan maju untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya.

"Jadi, kita harus fair juga. Artinya, kalau tahun lalu kita tumbuh 4,78%, di triwulan ini tumbuh 4,92%. Memang masih rendah, tapi sudah jauh lebih baik dari tahun lalu," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8711 seconds (0.1#10.140)