Defisit, Jokowi Desak Genjot Perdagangan RI-China
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Delegasi State Councilor of the People's Republic of China di Istana Merdeka, Jakarta hari ini untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di semua lini. Perdagangan dan investasi menjadi salah satu pokok bahasan seperti disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
(Baca Juga: Jokowi Berambisi Jadikan RI Negara Layak Investasi)
Dia menerangkan angka perdagangan antara Indonesia dan China memang mengalami tren penurunan, namun diklaim investasi dari China justru melesat hingga 400%. Menurutnya angka perdagangan RI dan China cukup besar di angka USD USD44,4 juta. Namun Presiden Jokowi meminta agar angka perdagangan kedua negara kembali ditingkatkan karena mengalami tren penurunan.
"Di bidang perdagangan, jumlahnya memang cukup besar yaitu USD44,4 billion. Tapi terdapat tren penurunan karena itu presiden minta secara bersama-sama tren penurunan itu dapat dikembalikan lagi atau ditingkatkan dari sisi figur perdagangan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
(Baca Juga: BKPM Siapkan Strategi Gaet Investor China ke Indonesia)
Dalam pertemuan tersebut, sambung dia, muncul usulan kepada Indonesia agar mendirikan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Shanghai, dan Pusat Promosi di Beijing. "Presiden minta hambatan perdagangan ini dapat diangkat," imbuh dia.
Sementara itu dijelaskan untuk investasi, delegasi China menyatakan pada tahun ini terdapat peningkatan investasi yang sangat signifikan yakni sebesar 400%.
"Dan Presiden menyampaikan juga upaya-upaya yang sudah dilakukan Indonesia untuk menarik investasi Asing ke Indonesia. Intinya dua besar itu ada di sektor perdagangan dan investasi dan Presiden juga menyampaikan intensitas komunikasi dari semua lini, dari level presiden kepada presiden," pungkasnya.
(Baca Juga: Ekspor dan Impor China Memburuk di Luar Perkiraan)
Sebagai informasi data neraca perdagangan yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan nilai ekspor ke China sebesar USD 2,84 miliar dalam periode Januari-Maret 2016. Angka ini melorot 9,34% dibanding periode yang sama sebelumnya USD 3,13 miliar.
Sedangkan khusus Maret, realisasi ekspor ke China senilai USD 1 miliar dan impor Indonesia dari China sepanjang kuartal I 2016 mencapai USD 7,12 miliar. Angka ini turun dibanding periode yang sama tahun lalu senilai USD 7,45 miliar.
(Baca Juga: Jokowi Berambisi Jadikan RI Negara Layak Investasi)
Dia menerangkan angka perdagangan antara Indonesia dan China memang mengalami tren penurunan, namun diklaim investasi dari China justru melesat hingga 400%. Menurutnya angka perdagangan RI dan China cukup besar di angka USD USD44,4 juta. Namun Presiden Jokowi meminta agar angka perdagangan kedua negara kembali ditingkatkan karena mengalami tren penurunan.
"Di bidang perdagangan, jumlahnya memang cukup besar yaitu USD44,4 billion. Tapi terdapat tren penurunan karena itu presiden minta secara bersama-sama tren penurunan itu dapat dikembalikan lagi atau ditingkatkan dari sisi figur perdagangan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
(Baca Juga: BKPM Siapkan Strategi Gaet Investor China ke Indonesia)
Dalam pertemuan tersebut, sambung dia, muncul usulan kepada Indonesia agar mendirikan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Shanghai, dan Pusat Promosi di Beijing. "Presiden minta hambatan perdagangan ini dapat diangkat," imbuh dia.
Sementara itu dijelaskan untuk investasi, delegasi China menyatakan pada tahun ini terdapat peningkatan investasi yang sangat signifikan yakni sebesar 400%.
"Dan Presiden menyampaikan juga upaya-upaya yang sudah dilakukan Indonesia untuk menarik investasi Asing ke Indonesia. Intinya dua besar itu ada di sektor perdagangan dan investasi dan Presiden juga menyampaikan intensitas komunikasi dari semua lini, dari level presiden kepada presiden," pungkasnya.
(Baca Juga: Ekspor dan Impor China Memburuk di Luar Perkiraan)
Sebagai informasi data neraca perdagangan yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan nilai ekspor ke China sebesar USD 2,84 miliar dalam periode Januari-Maret 2016. Angka ini melorot 9,34% dibanding periode yang sama sebelumnya USD 3,13 miliar.
Sedangkan khusus Maret, realisasi ekspor ke China senilai USD 1 miliar dan impor Indonesia dari China sepanjang kuartal I 2016 mencapai USD 7,12 miliar. Angka ini turun dibanding periode yang sama tahun lalu senilai USD 7,45 miliar.
(akr)