Ekonomi Melambat, Jokowi Dorong K/L Percepat Serap Anggaran
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kinerja lamban kementerian dan lembaga yang tidak melaksanakan instruksinya untuk menyerap anggaran sejak awal tahun. Menurutnya hal itu menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 hanya mencapai 4,92%.
Dia mengatakan, pada periode tersebut sektor konstruksi masih menjadi andalan dan berkontribusi cukup besar sekitar 7,9% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menurutnya karena menteri yang berada di sektor konstruksi melaksanakan instruksi untuk melakukan lelang di awal tahun.
"Kuartal I kalau kita lihat memang dari angka yang saya dapat, sektor kontruksi itu masih jadi andalan dan berkontribusi pada angka pertumbuhan yakni 7,9%. Karena apa? Ya kelihatan yang memulai di awal-awal adalah sektor ini," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jeblok, Jokowi Kecewa dengan Menterinya)
Lanjut dia seluruh proyek infrastruktur yang ada baikdi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mulai proses lelang sejak 1 Januari 2016. Maka menurutnya tidak heran, apabila kontribusi sektor konstruksi cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2016.
"Di proyek infrastruktur baik di PU yang sejak tanggal 1 langsung gerak lelangnya. Lalu di Kementerian Perhubungan yang kemarin di Januari juga sudah mulai," imbuh dia.
Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta ini tidak mau kejadian tersebut terulang kembali di periode berikutnya. Oleh sebab itu, dia menegaskan kepada seluruh kementerian dan lembaga (K/L) untuk segera menyerap anggaran dan mengeluarkan belanja modal.
"Perlu saya ulang lagi di kuartal II agar belanja modal dan belanja barang itu betul-betul segera dikeluarkan serta dibelanjakan, direalisasikan semua K/L. Semua, baik di Polri, TNI, Kejagung, di BIN. Semuanya," tandasnya.
Dia mengatakan, pada periode tersebut sektor konstruksi masih menjadi andalan dan berkontribusi cukup besar sekitar 7,9% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menurutnya karena menteri yang berada di sektor konstruksi melaksanakan instruksi untuk melakukan lelang di awal tahun.
"Kuartal I kalau kita lihat memang dari angka yang saya dapat, sektor kontruksi itu masih jadi andalan dan berkontribusi pada angka pertumbuhan yakni 7,9%. Karena apa? Ya kelihatan yang memulai di awal-awal adalah sektor ini," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jeblok, Jokowi Kecewa dengan Menterinya)
Lanjut dia seluruh proyek infrastruktur yang ada baikdi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mulai proses lelang sejak 1 Januari 2016. Maka menurutnya tidak heran, apabila kontribusi sektor konstruksi cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2016.
"Di proyek infrastruktur baik di PU yang sejak tanggal 1 langsung gerak lelangnya. Lalu di Kementerian Perhubungan yang kemarin di Januari juga sudah mulai," imbuh dia.
Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta ini tidak mau kejadian tersebut terulang kembali di periode berikutnya. Oleh sebab itu, dia menegaskan kepada seluruh kementerian dan lembaga (K/L) untuk segera menyerap anggaran dan mengeluarkan belanja modal.
"Perlu saya ulang lagi di kuartal II agar belanja modal dan belanja barang itu betul-betul segera dikeluarkan serta dibelanjakan, direalisasikan semua K/L. Semua, baik di Polri, TNI, Kejagung, di BIN. Semuanya," tandasnya.
(akr)