Bos PT Pos Curhat Masyarakat Mulai Tinggalkan Kirim Surat
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan, perusahaan memiliki tantangan berat, lantaran saat ini hampir tidak ada lagi masyarakat yang mengirim surat sebagai alat komunikasi.
Menurutnya, dari dulu paradigma Pos adalah surat, bahkan kantor pun berbasis dokumen. "Lalu apa yang jadi tantangan terbesar? Kalian berkirim surat enggak? Berapa kali setahun terakhir bersurat pribadi? Mana ada nempelin perangko begitu, enggak ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Dia mengatakan, masyarakat zaman sekarang orientasinya sudah ke internet sebagai alat komunikasi pengganti surat. Semua yang konvensional sudah terpinggirkan ke teknologi.
"Kirim surat tidak, sudah digantikan teknologi menggantikan kebutuhan bersurat tapi kesedihannya adalah Pos memiliki infrastruktur untuk surat," kata Gilarsi.
Contoh nyata dari paradigma yang aneh dari infrastruktur berkirim surat yaitu jika barangnya di bawah 2 kilogram (Kg) tergolong surat. Termasuk ketika mengirimkan telepon genggam.
"Kamu tahu handphone ini kalau dikirim bentuk surat atau paket? Bukan paket, ini surat, semua barang di bawah 2 kg yang dikirim termasuk surat maka treatment-nya dia masuk kantong bisa ditumpuk, dilempar," pungkasnya.
Menurutnya, dari dulu paradigma Pos adalah surat, bahkan kantor pun berbasis dokumen. "Lalu apa yang jadi tantangan terbesar? Kalian berkirim surat enggak? Berapa kali setahun terakhir bersurat pribadi? Mana ada nempelin perangko begitu, enggak ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Dia mengatakan, masyarakat zaman sekarang orientasinya sudah ke internet sebagai alat komunikasi pengganti surat. Semua yang konvensional sudah terpinggirkan ke teknologi.
"Kirim surat tidak, sudah digantikan teknologi menggantikan kebutuhan bersurat tapi kesedihannya adalah Pos memiliki infrastruktur untuk surat," kata Gilarsi.
Contoh nyata dari paradigma yang aneh dari infrastruktur berkirim surat yaitu jika barangnya di bawah 2 kilogram (Kg) tergolong surat. Termasuk ketika mengirimkan telepon genggam.
"Kamu tahu handphone ini kalau dikirim bentuk surat atau paket? Bukan paket, ini surat, semua barang di bawah 2 kg yang dikirim termasuk surat maka treatment-nya dia masuk kantong bisa ditumpuk, dilempar," pungkasnya.
(izz)