Survei BI Melansir Penjualan Eceran Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Survei penjualan eceran Maret 2016 mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran meningkat. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2016 yang tumbuh 11,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Februari 2016 yang sebesar 10,6% (yoy).
Berdasarkan survei penjualan eceran Bank Indonesia, peningkatan pertumbuhan IPR Maret 2016 terjadi pada penjualan beberapa kelompok komoditas, dengan peningkatan pertumbuhan terbesar pada kelompok suku cadang dan aksesori, diikuti kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya.
"Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Bandung sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di Banjarmasin," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Meski masih tumbuh positif, penjualan eceran pada April 2016 diperkirakan tumbuh melambat (11,3%, yoy). Menurut dia, perlambatan terbesar diperkirakan terjadi pada penjualan komoditas peralatan informasi dan komunikasi.
Selain itu, pada April 2016 diperkirakan masih terjadi kontraksi penjualan komoditas BBM (-14,8%, yoy) dan penjualan barang lainnya (-13,5%; yoy), terutama komoditas sandang. Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Juni 2016 diperkirakan meningkat seiring meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadan.
Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang tercatat sebesar 139,7, lebih tinggi dari 128,4 pada bulan sebelumnya. Namun demikian, tekanan kenaikan harga secara umum masih dalam tren menurun.
Tirta melanjutkan, sebelumnya survei juga mengindikasi bahwa tekanan kenaikan harga pada Mei 2016 diperkirakan meningkat. Sedangkan tekanan kenaikan harga pada Agustus 2016 diprediksi melambat dibanding bulan sebelumnya.
Menurunnya tekanan kenaikan harga pada Agustus, menurut Tirta, diindikasikan seiring dengan kembali normalnya permintaan masyarakat pasca perayaan Idul Fitri dan distribusi barang yang lancar.
Berdasarkan survei penjualan eceran Bank Indonesia, peningkatan pertumbuhan IPR Maret 2016 terjadi pada penjualan beberapa kelompok komoditas, dengan peningkatan pertumbuhan terbesar pada kelompok suku cadang dan aksesori, diikuti kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya.
"Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Bandung sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di Banjarmasin," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Meski masih tumbuh positif, penjualan eceran pada April 2016 diperkirakan tumbuh melambat (11,3%, yoy). Menurut dia, perlambatan terbesar diperkirakan terjadi pada penjualan komoditas peralatan informasi dan komunikasi.
Selain itu, pada April 2016 diperkirakan masih terjadi kontraksi penjualan komoditas BBM (-14,8%, yoy) dan penjualan barang lainnya (-13,5%; yoy), terutama komoditas sandang. Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Juni 2016 diperkirakan meningkat seiring meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadan.
Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang tercatat sebesar 139,7, lebih tinggi dari 128,4 pada bulan sebelumnya. Namun demikian, tekanan kenaikan harga secara umum masih dalam tren menurun.
Tirta melanjutkan, sebelumnya survei juga mengindikasi bahwa tekanan kenaikan harga pada Mei 2016 diperkirakan meningkat. Sedangkan tekanan kenaikan harga pada Agustus 2016 diprediksi melambat dibanding bulan sebelumnya.
Menurunnya tekanan kenaikan harga pada Agustus, menurut Tirta, diindikasikan seiring dengan kembali normalnya permintaan masyarakat pasca perayaan Idul Fitri dan distribusi barang yang lancar.
(ven)