BEI Targetkan Tambah 10 Galeri Investasi Tahun Ini

Jum'at, 13 Mei 2016 - 14:40 WIB
BEI Targetkan Tambah...
BEI Targetkan Tambah 10 Galeri Investasi Tahun Ini
A A A
YOGYAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menargetkan penambahan 10 galeri investasi tahun ini. Penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah investor lokal yang bermain bursa efek, karena selama ini masih banyak ketimpangan antara investor lokal dengan asing di BEI.

Kepala Perwakilan BEI Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan jumlah investor dibanding dengan jumlah transaksi. Karena semakin banyak investor lokal yang bermain di bursa efek maka BEI semakin merdeka.

Potensi perekonomian Indonesia bisa dinikmati orang Indonesia sendiri. "Kalau selama ini dinikmati investor asing, padahal keuntungan yang dinikmati investor asing tersebut berasal dari perusahaan lokal dengan sumber daya lokal," paparnya.

Di daerah, pihaknya gencar menyosialisasikan dan membuka galeri investasi terutama di kampus-kampus. Sebab, BEI membidik kalangan mahasiswa untuk menjadi investor baru meskipun jumlah transaksi yang mereka bukukan belum besar. Namun, Irfan menandaskan, yang mereka bidik adalah transaksi beberapa tahun mendatang dari mahasiswa-mahasiswa ini.

Tahun ini, total galeri investasi di universitas yang berada di Yogyakarta sudah 23 universitas. Tahun ini pihaknya menargetkan ada penambahan galeri investasi sebanyak 10 buah, sehingga total akan menjadi 33 buah. Namun, hingga akhir bulan ini, setidaknya akan ada penambahan enam buah galeri investasi baru.

Irfan menambahkan, saat ini galeri investasi memang menjadi salah satu alternatif bagi BEI untuk merangkul investor baru. Galeri investasi yang berada di kampus-kampus tersebut sebenarnya kepanjangan tangan dari BEI untuk melakukan sosialisasi.

Seperti diketahui saat ini tingkat literasi masyarakat Indonesia terkait dengan saham masih sangat rendah. "Secara nasional baru sekitar 0,2% dari total penduduk Indonesia," ujarnya.

Galeri investasi merupakan kepanjangan tangan, karena selain menghimpun investor dari kalangan mahasiswa juga merupakan alat sosialisasi. Sebab, bukan tidak mungkin mahasiswa-mahasiswa tersebut juga akan mensosialisasikan produk BEI di lingkungannya, komunitasnya ataupun ketika mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pelosok daerah.

Irfan mengungkapkan, pihaknya membuka lebar kepada seluruh universitas yang ada di Yogyakarta untuk membuka galeri investasi. Pihaknya tidak akan membatasi galeri investasi tersebut identik dengan fakultas ekonomi.

Galeri investasi terbuka untuk umum dan siapa saja, tidak terbatas pada mahasiswa jurusan ekonomi. Dengan gencarnya pembukaan galerin investasi dalam beberapa tahun terakhir, cukup efektif meningkatkan jumlah investor di wilayah ini.

Hingga akhir Maret, BEI mencatat sebanyak 15.651 investor lokal berasal dari DIY. Jumlah tersebut meningkat dibanding pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 10.946 investor. "Sekitar 30%-nya merupakan investor baru dari kalangan mahasiswa," ungkapnya.

Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Denny R Thaher mengungkapkan, saat ini pemahaman masyarakat tentang pasar saham masih rendah. Apalagi produk-produk reksa dana yang juga dijual masih sangat minim. Belum banyak masyarakat yang mengetahui perihal reksa dana dan produk-produk yang diperdagangkan di lantai bursa.

"Sebenarnya jika dilihat dari nilai transaksi, dibanding perbankan jauh lebih besar transaksi di bursa efek. Tetapi sampai saat ini tingkat pemahaman atau literasi tentang reksa dana secara khusus dan bursa secara umum memang masih sangat minim. Maka, kami berusaha keras meningkatkan pemahaman masyarakat agar tidak ada lagi yang terjebak dalam investasi bodong," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2426 seconds (0.1#10.140)