Menghadapi Tantangan Industri Semen, SMGR Pasang Kuda-kuda
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengungkapkan beberapa tantangan industri semen tahun 2016 ini. Salah satunya pertumbuhan yang berada di bawah ekspektasi hingga April 2016 sebesar 3,5%.
Meski pertumbuhan melambat, Direktur Keuangan SMGR, Ahyanizaman tetap optimistis. Dalilnya, penjualan semen secara industri sampai dengan April mulai menunjukkan adanya geliat. Pertumbuhan ini berarti dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kondisi penjualan industri sampai April 2016 ini memang mulai ada pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang minus," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Yani menjelaskan, pertumbuhan industri sebesar 3,5% sebagian besar didorong dari pembangunan infrastruktur. Sementara semester II nantinya diharapkan bisa lebih baik.
"April ini pertumbuhan industri 3,5%, sebagian besar didorong konsumsi di proyek-proyek. Ini masih jauh dari ekspektasi tapi semester II kami harap lebih baik," katanya.
(Baca: Rizkan Chandra Diplot Jadi Dirut Semen Indonesia)
Di tempat yang sama, Direktur Utama Semen Indonesia yang baru Rizkan Chandra mengemukakan perusahaan akan memasang kuda-kuda dalam menghadapi tantangan. Yaitu melakukan inovasi guna meningkatkan kinerja. Semen Indonesia akan selektif memilih lokasi ekspansi pasar regional.
“Meningkatkan kinerja dan melakukan inovasi diharapkan menambah nilai perusahaan. Yaitu industri semen akan melakukan pengembangan baik regional maupun di luar. Untuk regional akan selektif perhatikan demand dan lokasi, kalau ada pemain baru jadi akan siap,” pungkasnya.
Meski pertumbuhan melambat, Direktur Keuangan SMGR, Ahyanizaman tetap optimistis. Dalilnya, penjualan semen secara industri sampai dengan April mulai menunjukkan adanya geliat. Pertumbuhan ini berarti dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kondisi penjualan industri sampai April 2016 ini memang mulai ada pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang minus," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Yani menjelaskan, pertumbuhan industri sebesar 3,5% sebagian besar didorong dari pembangunan infrastruktur. Sementara semester II nantinya diharapkan bisa lebih baik.
"April ini pertumbuhan industri 3,5%, sebagian besar didorong konsumsi di proyek-proyek. Ini masih jauh dari ekspektasi tapi semester II kami harap lebih baik," katanya.
(Baca: Rizkan Chandra Diplot Jadi Dirut Semen Indonesia)
Di tempat yang sama, Direktur Utama Semen Indonesia yang baru Rizkan Chandra mengemukakan perusahaan akan memasang kuda-kuda dalam menghadapi tantangan. Yaitu melakukan inovasi guna meningkatkan kinerja. Semen Indonesia akan selektif memilih lokasi ekspansi pasar regional.
“Meningkatkan kinerja dan melakukan inovasi diharapkan menambah nilai perusahaan. Yaitu industri semen akan melakukan pengembangan baik regional maupun di luar. Untuk regional akan selektif perhatikan demand dan lokasi, kalau ada pemain baru jadi akan siap,” pungkasnya.
(ven)