Jelang Ramadan, Harga Sembako Mulai Menanjak
A
A
A
SEMARANG - Beberapa pekan menjelang Ramadan sejumlah harga kebutuhan rumah tangga di Kota Semarang mulai menanjak. Berdasarkan pantauan, harga-harga yang mulai mengalami kenaikan diantaranya minyak goreng, bawang merah, ayam potong, telur, dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya.
Harga ayam potong misalnya, ditingkat pengecer saat ini per kilogramnya sudah Rp30.000, naik Rp2.000 dari sebelumnya seharga Rp28.000. Harga telur juga mulai merangkak naik, dari sebelumnya Rp18.000-19.000, saat ini sudah naik jadi Rp20.000 per kilogramnya.
Kemudian bawang putih yang sebelumnya Rp30.000 per kilo, saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp33.000 per kilogramnya. “Harga sudah mulai naik, mendekati puasa pasti semua naik,” kata Fieta, salah satu ibu rumah tangga di Semarang.
Salah seorang pedagang sembako di wilayah Banyumanik, Tini mengaku kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan rumah tangga tidak bisa dihindari setiap mendekati Ramadan. “Biasanya kenaikan akan bertahan sampai setelah lebaran dan bahkan akan naik terus,” katanya.
Dia mengaku, saat ini masih beberapa barang yang mengalami kenaikan, namun pada saat Ramadan dipastikan semua barang kebutuhan rumah tangga mengalami kenaikan. “Kenaikan bisa sampai 50%,” sambungnya.
Sementara itu Bank Indonesia wilayah Jateng memperkirakan, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan tiga bulan mendatang. Tekanan kenaikan harga diperkirakan seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Idul Fitri.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jateng Ananda Pulung mengatakan, indeks ekspektasi harga tiga bulan mendatang meningkat 6,6 poin menjadi 181,0.
“Meningkatnya tekanan harga pada tiga bulan mendatang diperkirakan terjadi pada kelompok sandang, kesehatan, transportasi, komunikasi, jasa keuangan, pendidikan, rekreasi dan olahraga,” katanya, Jumat (13/5/2016).
Sementara itu lanjut Ananda Pulung, berdasarkan hasil survai Bank Indonesia pada April 2016 menunjukan keyakinan konsumen rumah tangga di Jateng terhadap kondisi perekonomian masih berada di level optimis, meski cenderung mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.
“Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada bulan April tercatat sebesar 122,0 atau turun 5,1 poin, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 116,9,” ujarnya.
Dia mengaku, keyakinan konsumen di setiap kota yang disurvei menunjukan penurunan, kecuali Kota Semarang yang mencatat peningkatan IKK sebesar 1,7 pon menjadi 123,8. Kemudian untuk Kota Tegal, Solo, Purwokerto mencatat penurunan IKK masing-masing sebesar 2,3, 15,3 dan 8,2 poin.
Harga ayam potong misalnya, ditingkat pengecer saat ini per kilogramnya sudah Rp30.000, naik Rp2.000 dari sebelumnya seharga Rp28.000. Harga telur juga mulai merangkak naik, dari sebelumnya Rp18.000-19.000, saat ini sudah naik jadi Rp20.000 per kilogramnya.
Kemudian bawang putih yang sebelumnya Rp30.000 per kilo, saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp33.000 per kilogramnya. “Harga sudah mulai naik, mendekati puasa pasti semua naik,” kata Fieta, salah satu ibu rumah tangga di Semarang.
Salah seorang pedagang sembako di wilayah Banyumanik, Tini mengaku kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan rumah tangga tidak bisa dihindari setiap mendekati Ramadan. “Biasanya kenaikan akan bertahan sampai setelah lebaran dan bahkan akan naik terus,” katanya.
Dia mengaku, saat ini masih beberapa barang yang mengalami kenaikan, namun pada saat Ramadan dipastikan semua barang kebutuhan rumah tangga mengalami kenaikan. “Kenaikan bisa sampai 50%,” sambungnya.
Sementara itu Bank Indonesia wilayah Jateng memperkirakan, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan tiga bulan mendatang. Tekanan kenaikan harga diperkirakan seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Idul Fitri.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jateng Ananda Pulung mengatakan, indeks ekspektasi harga tiga bulan mendatang meningkat 6,6 poin menjadi 181,0.
“Meningkatnya tekanan harga pada tiga bulan mendatang diperkirakan terjadi pada kelompok sandang, kesehatan, transportasi, komunikasi, jasa keuangan, pendidikan, rekreasi dan olahraga,” katanya, Jumat (13/5/2016).
Sementara itu lanjut Ananda Pulung, berdasarkan hasil survai Bank Indonesia pada April 2016 menunjukan keyakinan konsumen rumah tangga di Jateng terhadap kondisi perekonomian masih berada di level optimis, meski cenderung mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.
“Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada bulan April tercatat sebesar 122,0 atau turun 5,1 poin, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 116,9,” ujarnya.
Dia mengaku, keyakinan konsumen di setiap kota yang disurvei menunjukan penurunan, kecuali Kota Semarang yang mencatat peningkatan IKK sebesar 1,7 pon menjadi 123,8. Kemudian untuk Kota Tegal, Solo, Purwokerto mencatat penurunan IKK masing-masing sebesar 2,3, 15,3 dan 8,2 poin.
(ven)