INSA: Poros Maritim Jokowi Jangan Hanya Wacana

Senin, 16 Mei 2016 - 14:12 WIB
INSA: Poros Maritim...
INSA: Poros Maritim Jokowi Jangan Hanya Wacana
A A A
JAKARTA - Indonesian National Shipowners Association (INSA) meminta agar konsep poros maritim yang diusung Presiden Joko Widodo, dengan mengubah arah kebijakan pemerintah dari berbasis darat (land base) menjadi basis maritim (maritime base) jangan hanya sekadar kajian di atas kertas semata.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, di tengah keadaan industri pelayaran nasional yang tengah terpuruk, visi Presiden Jokowi yang ingin mengembalikan kejayaan maritim Indonesia menjadi harapan baru bagi seluruh pemangku kepentingan pelayaran di Tanah Air.

"Di tengah kondisi dunia usaha yang berat seperti saat ini, langkah pemerintah tersebut merupakan angin segar bagi dunia usaha pelayaran pada khususnya dan bagi perekonomian nasional secara umum," katanya dalam Rakernas INSA di Jakarta, Senin (16/5/2016).

Carmelita menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah pemerintah mengembangkan koridor ekonomi berbasis maritim sehingga mendorong terciptanya pertumbuhan baru dan pemerataan ekonomi di seluruh Nusantara. Menurutnya, langkah pemerintah tersebut merupakan hal yang sudah seharusnya diambil.

(Baca: INSA Ingatkan Indonesia Berkaca dari Krisis Norwegia)

Sebab, DNA Indonesia adalah negara maritim. Sebagai negara yang terdiri dari 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera.

Carmelita meminta agar konsep Poros Maritim benar-benar diimplementasikan. Konsep ekonomi berbasis maritim dengan menjadikan laut sebagai kekuatan utama. Ini akan menciptakan konektivitas laut yang efektif berupa tersedianya angkutan laut yang mumpuni.

Untuk itu, sarana transportasi laut yang solid serta pembangunan infrastruktur pelabuhan yang sesuai sangat dibutuhkan bagi negara kepulauan seperti Indonesia.‎

"Kita juga harus bersama-sama menghilangkan sumber konflik di laut, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut. Laut harus menyatukan bukan memisahkan kita semua‎," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0850 seconds (0.1#10.140)