Harga Gula Pasir Naik, Konsumen Menjerit
A
A
A
KARANGANYAR - Menjelang datangnya bulan puasa Ramadan, sejumlah kebutuhan pokok di Wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami kenaikan harga. Kenaikan ini cukup signifikan dan membuat konsumen resah.
Di sejumlah pasar tradisional beberapa hari terakhir mendapati beberapa kebutuhan pokok yang naik tajam. Diantaranya adalah gula pasir. Jika sebelumnya harga gula pasir hanya berkisar Rp10.000 setiap kilogram kali ini naik menjadi Rp16.500 per kilogram.
Kenaikan harga gula pasir itu terjadi secara bertahan sejak beberapa hari terakhir ini hingga akhirnya mencapai angka tertinggi di level Rp16.500. Selain gula pasir, kebutuhan pokok lain yang mengalami peningkatan adalah jenis bawang.
Harga bawang merah di pasaran saat ini mencapai Rp28.000 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya berkisar di angka Rp15.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih yang sebelumnya berharga Rp22.000 per kilogram kini naik menjadi Rp33.000 per kilogramnya.
Seorang pedagang di Pasar Jungke Karanganyar, Kiyem, mengatakan meski mengalami kenaikan, barang-barang tersebut tetap dicari para pelanggan. Pasalnya barang itu merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa digantikan dengan bahan makanan lainnya.
Meski tetap diburu para pelanggan, namun kuantitas pembelian mengalami penurunan. Jika biasanya sekali belanja langsung membeli satu atau dua kilo bahan makanan tersebut, kini pelangan hanya bisa separuhnya saja.
Pihaknya memprediksikan naiknya harga itu akan berlangsung cukup lama. Mengingat sebentar lagi memasuki bulan Ramadan, biasanya kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan harga seiring banyaknya permintaan dari masyarakat.
"Yang paling signifikan ya itu gula sama bawang, kalau yang lain masih cenderung rendah," ucapnya, Selasa (17/5/2016) siang.
Salah seorang petani dan pegadang sayuran asal Karangpandan, Sutinem, mengatakan harga sayuran yang cenderung rendah adalah jenis cabai. Jika biasanya satu kilogram cabai rawit berkisar pada angka Rp25.000-Rp30.000, kini harganya hanya berkisar Rp15.000-Rp20.000. Kondisi itu membuat para petani resah karena tidak biaa mengumpulkan hasil yang maksimal pada masa panen cabai kali ini.
"Hargane murah banget mas, sedang jelek ini harganya," ucapnya.
Sementara itu konsumen asal Colomadu, Rheyfa, mengaku keberatan dengan naiknya harga gula dan bawang kali ini. Pasalnya naiknya harga gula bakal berdampak pada peningkatan harga komoditas lain serta meningkatnya harga makanan jadi. Pasalnya saat gula naik secara otomatis pengeluaran para pedagang makanan juga akan ikut naik dan ujung-ujungnya menaikkan harga.
Di sejumlah pasar tradisional beberapa hari terakhir mendapati beberapa kebutuhan pokok yang naik tajam. Diantaranya adalah gula pasir. Jika sebelumnya harga gula pasir hanya berkisar Rp10.000 setiap kilogram kali ini naik menjadi Rp16.500 per kilogram.
Kenaikan harga gula pasir itu terjadi secara bertahan sejak beberapa hari terakhir ini hingga akhirnya mencapai angka tertinggi di level Rp16.500. Selain gula pasir, kebutuhan pokok lain yang mengalami peningkatan adalah jenis bawang.
Harga bawang merah di pasaran saat ini mencapai Rp28.000 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya berkisar di angka Rp15.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih yang sebelumnya berharga Rp22.000 per kilogram kini naik menjadi Rp33.000 per kilogramnya.
Seorang pedagang di Pasar Jungke Karanganyar, Kiyem, mengatakan meski mengalami kenaikan, barang-barang tersebut tetap dicari para pelanggan. Pasalnya barang itu merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa digantikan dengan bahan makanan lainnya.
Meski tetap diburu para pelanggan, namun kuantitas pembelian mengalami penurunan. Jika biasanya sekali belanja langsung membeli satu atau dua kilo bahan makanan tersebut, kini pelangan hanya bisa separuhnya saja.
Pihaknya memprediksikan naiknya harga itu akan berlangsung cukup lama. Mengingat sebentar lagi memasuki bulan Ramadan, biasanya kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan harga seiring banyaknya permintaan dari masyarakat.
"Yang paling signifikan ya itu gula sama bawang, kalau yang lain masih cenderung rendah," ucapnya, Selasa (17/5/2016) siang.
Salah seorang petani dan pegadang sayuran asal Karangpandan, Sutinem, mengatakan harga sayuran yang cenderung rendah adalah jenis cabai. Jika biasanya satu kilogram cabai rawit berkisar pada angka Rp25.000-Rp30.000, kini harganya hanya berkisar Rp15.000-Rp20.000. Kondisi itu membuat para petani resah karena tidak biaa mengumpulkan hasil yang maksimal pada masa panen cabai kali ini.
"Hargane murah banget mas, sedang jelek ini harganya," ucapnya.
Sementara itu konsumen asal Colomadu, Rheyfa, mengaku keberatan dengan naiknya harga gula dan bawang kali ini. Pasalnya naiknya harga gula bakal berdampak pada peningkatan harga komoditas lain serta meningkatnya harga makanan jadi. Pasalnya saat gula naik secara otomatis pengeluaran para pedagang makanan juga akan ikut naik dan ujung-ujungnya menaikkan harga.
(ven)