JK Apresiasi Langkah IDB Fokus terhadap Penguatan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi langkah Islamic Development Bank (IDB) yang fokus pada penguatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. Dalam kurun waktu 41 tahun sejak Indonesia bergabung dengan IDB, lembaga ini telah mengucurkan dana lebih dari USD2,51 miliar atau setara Rp33,4 triliun untuk membiayai proyek-proyek di berbagai sektor dan prioritas utamanya untuk Indonesia.
"IDB telah turut membiayai proyek-proyek seperti infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan penguatan sistem keuangan syariah yang tentu saja kita juga ikut terkena manfaatnya," ujar JK di JCC, Jakarta, Selasa, (17/5/2016).
Proyek-proyek ini, kata JK, ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih positif melalui peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam sistem pendidikan Islam, sistem keuangan syariah, dan penciptaan lapangan-lapangan kerja baru di sektor usaha kecil menengah.
(Baca: Atasi Krisis Ekonomi, IDB Kucurkan Pembiayaan Rp39.937 Triliun)
"Instrumen keuangan syariah yang dimiliki IDB harus mampu menjadi salah satu leading financial instrument dalam upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah di negara-negara Islam, selain mereka sudah turut membiayai proyek-proyek di berbagai sektor," imbuhnya.
Dalam konteks tersebut, lanjut JK, Indonesia mendukung strategi IDB baik pada tataran global maupun dalam konteks Member Country Partnership Strategy, yang memfokuskan kerja sama pembiayaannya dengan prioritas pembangunan negara-negara anggota.
"Kami mendukung dan memberikan appreciate kepada IDB yang selalu fokus pada kerja sama pembiayaan dengan prioritas negara-negara anggota, khususnya negara yang sedang berkembang," pungkasnya.
"IDB telah turut membiayai proyek-proyek seperti infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan penguatan sistem keuangan syariah yang tentu saja kita juga ikut terkena manfaatnya," ujar JK di JCC, Jakarta, Selasa, (17/5/2016).
Proyek-proyek ini, kata JK, ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih positif melalui peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam sistem pendidikan Islam, sistem keuangan syariah, dan penciptaan lapangan-lapangan kerja baru di sektor usaha kecil menengah.
(Baca: Atasi Krisis Ekonomi, IDB Kucurkan Pembiayaan Rp39.937 Triliun)
"Instrumen keuangan syariah yang dimiliki IDB harus mampu menjadi salah satu leading financial instrument dalam upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah di negara-negara Islam, selain mereka sudah turut membiayai proyek-proyek di berbagai sektor," imbuhnya.
Dalam konteks tersebut, lanjut JK, Indonesia mendukung strategi IDB baik pada tataran global maupun dalam konteks Member Country Partnership Strategy, yang memfokuskan kerja sama pembiayaannya dengan prioritas pembangunan negara-negara anggota.
"Kami mendukung dan memberikan appreciate kepada IDB yang selalu fokus pada kerja sama pembiayaan dengan prioritas negara-negara anggota, khususnya negara yang sedang berkembang," pungkasnya.
(dmd)