Rumah Sakit BUMN Ngebet Bentuk Holding Sebelum Lebaran

Kamis, 19 Mei 2016 - 17:12 WIB
Rumah Sakit BUMN Ngebet Bentuk Holding Sebelum Lebaran
Rumah Sakit BUMN Ngebet Bentuk Holding Sebelum Lebaran
A A A
JAKARTA - Ketua Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Pengelolaan Rumah Sakit Milik BUMN Dany Amrul Ichdan berharap, pembentukan induk usaha (holding) rumah sakit pelat merah dapat segera dibentuk. Bahkan, dia berkeinginan agar pembentukan holding dapat dilakukan sebelum Lebaran.

Dia mengatakan, pembentukan holding atau perusahaan operator (operating company) dari rumah sakit BUMN bukan keinginan dari tim-nya saja. Melainkan, keinginan dari seluruh rumah sakit berpelat merah di Indonesia.

"Itu wewenangnya Kementerian BUMN untuk mempercepat itu (pembentukan holding rumah sakit BUMN). Yang jelas kami Tim Sinergi ini mendorong agar pembentukan holding rumah sakit BUMN, atau operating company dari rumah sakit BUMN itu bisa segera terwujud," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Menurutnya, seluruh rumah sakit BUMN di daerah berkomitmen penuh agar operating company rumah sakit BUMN dapat segera terwujud. Pasalnya, induk rumah sakit BUMN ini telah menjadi kebutuhan mendesak dari rumah sakit tersebut.

"Karena ini sudah menjadi need mereka untuk mengintegrasikan semua proses dan mengelola rumah sakit agar lebih profesional lagi," imbuh dia.

Kementerian BUMN menargetkan, pembentukan holding rumah sakit BUMN ini dapat terwujud tahun ini. Dany menilai, mewujudkan hal tersebut sejatinya bukan pekerjaan yang sulit. Sebab, saat ini rumah sakit BUMN telah memiliki perseroan terbatas (PT) yang menjadi pengelola.

"Nah di antara anak perusahaan yang mengelola rumah sakit itu tinggal dijadikan saja salah satunya sebagai holding, sebagai induknya," terangnya.

Sementara terkait rumah sakit yang akan dijadikan induk, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN. Namun, Pertamina Bina Medika (Pertamedika) sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero) bisa saja ditunjuk sebagai induk, karena Pertamedika memiliki jaringan rumah sakit terbesar.

"Tapi bisa juga melebur ke BUMN yang lain. Intinya siapapun itu yang menjadi leader, pengelolaan secara bersama. Jadi kalau Pertamedika yang ditunjuk, atau anak perusahaan Pertamina yang ditunjuk sebagai leader di holding ini maka itu harus bersama-sama dengan rumah sakit BUMN yang lain," tandasnya.

Sebagai informasi, saat ini rumah sakit milik BUMN berjumlah 79 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun sejumlah BUMN yang memiliki rumah sakit di antaranya PT Pertamina, PT Bukit Asam, Pelindo I, II, III, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, II, III, IV, V, VIII, X, XI, XII dan XIII.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5524 seconds (0.1#10.140)