Defisit Transaksi Berjalan Turun Didorong Surplus Neraca Perdagangan
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan defisit transaksi berjalan pada triwulan I 2016 tercatat sebesar 2,1% PDB, lebih rendah dari triwulan IV 2015 sebesar 2,4% PDB. Penurunan ini terutama didorong surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat akibat impor berkurang sejalan dengan masih terbatasnya permintaan domestik.
Meskipun ekspor nonmigas secara keseluruhan menurun, kinerja ekspor beberapa komoditas nonmigas mulai menunjukkan perbaikan. Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia pada April 2016 mencatat surplus sebesar USD0,67 miliar.
"Neraca Perdagangan kita membaik, imbasnya ke defisit transaksi berjalan. Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2016 mencatat surplus, seiring dengan berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter di negara-negara maju dan membaiknya prospek ekonomi domestik," ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Surplus transaksi modal dan finansial, lanjut dia, terutama ditopang oleh aliran masuk modal investasi portofolio dan investasi langsung.
"Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2016 mengalami defisit, sejalan dengan surplus transaksi modal dan finansial yang lebih rendah," tegasnya.
Adapun posisi cadangan devisa pada akhir April 2016 tercatat sebesar USD107,7 miliar atau setara 8,1 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," pungkasnya.
Meskipun ekspor nonmigas secara keseluruhan menurun, kinerja ekspor beberapa komoditas nonmigas mulai menunjukkan perbaikan. Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia pada April 2016 mencatat surplus sebesar USD0,67 miliar.
"Neraca Perdagangan kita membaik, imbasnya ke defisit transaksi berjalan. Transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2016 mencatat surplus, seiring dengan berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter di negara-negara maju dan membaiknya prospek ekonomi domestik," ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Surplus transaksi modal dan finansial, lanjut dia, terutama ditopang oleh aliran masuk modal investasi portofolio dan investasi langsung.
"Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2016 mengalami defisit, sejalan dengan surplus transaksi modal dan finansial yang lebih rendah," tegasnya.
Adapun posisi cadangan devisa pada akhir April 2016 tercatat sebesar USD107,7 miliar atau setara 8,1 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," pungkasnya.
(dmd)