Dagang dengan China Hampir Selalu Defisit, Kenapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal mengatakan bahwa perdagangan Indonesia dengan China sangat sulit untuk mencetak surplus.
"Dengan China, hampir tidak mungkin surplus dengan keadaan apapun. Negara-negara di dunia juga kalau dilihat selalu mencetak defisit dengan China," ungkap Faisal dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Selasa(16/2/2021).
Namun, imbuh dia, harus dicatat bahwa defisit tersebut bukan sembarang defisit. Menurut dia, harus dilihat terlebih dulu defisitnya bagaimana dan ekosistemnya. "Kita kan mengimpor bahan baku untuk kemudian kita produksi dan ekspor ke negara-negara lain," ujarnya.
Defisit perdagangan dengan China ini menurutnya juga dipicu oleh ketidakbergantungan ekonomi Negeri Panda itu terhadap negara-negara alternatif, setelah industrinya mulai bangkit lagi.
"Paruh 2020 akhir mereka masih membutuhkan ASEAN, strategi kita sekarang adalah bagaimana mempertahankan kebutuhan China akan bahan baku di Indonesia dan ASEAN," pungkas Faisal.
"Dengan China, hampir tidak mungkin surplus dengan keadaan apapun. Negara-negara di dunia juga kalau dilihat selalu mencetak defisit dengan China," ungkap Faisal dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Selasa(16/2/2021).
Namun, imbuh dia, harus dicatat bahwa defisit tersebut bukan sembarang defisit. Menurut dia, harus dilihat terlebih dulu defisitnya bagaimana dan ekosistemnya. "Kita kan mengimpor bahan baku untuk kemudian kita produksi dan ekspor ke negara-negara lain," ujarnya.
Defisit perdagangan dengan China ini menurutnya juga dipicu oleh ketidakbergantungan ekonomi Negeri Panda itu terhadap negara-negara alternatif, setelah industrinya mulai bangkit lagi.
"Paruh 2020 akhir mereka masih membutuhkan ASEAN, strategi kita sekarang adalah bagaimana mempertahankan kebutuhan China akan bahan baku di Indonesia dan ASEAN," pungkas Faisal.
(fai)