Australia Investasi Pelabuhan Ternak Rp2,7 Triliun di Banten
A
A
A
SERANG - Perusahaan Nort Port Corporations Limitid (NPCL) asal Australia resmi menanamkan modal USD200 juta untuk membangun pelabuhan ternak khusus sapi di Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, Babar Suharso, mengatakan pembangunan pelabuhan ternak ditarget selesai pada akhir 2017 atau awal 2018.
"Nantinya Pelindo bersama National Port Australia membangun dan mengoperasikannya. Pelindo menyediakan tanah, Pemda bagian perizinan dan akses. Setelah 30 tahun milik Pelindo," kata Babar saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/6/2016)
Ia menjelaskan, kepastian kerja sama tersebut setelah Gubernur Banten berkujung ke Autralia, membahas kelanjutan pembanguan pelabuhan ternak terbesar di Indonesia. Kemudian disambut baik pihak perusahaan dengan mengunjungi Banten pada Kamis 2 Juni 2016 yang lalu.
Nantinya, lanjut Babar, Pelabuhan Bojonegara yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden di tahun 2002 itu, akan mendapatkan nilai investasi USD200 juta ekuivalen Rp2,7 triliun dari Australia.
"Tinggal satu langkah lagi, di Pelindo. Nilainya USD 200 juta atau setara Rp2,7 triliun," tukasnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, Babar Suharso, mengatakan pembangunan pelabuhan ternak ditarget selesai pada akhir 2017 atau awal 2018.
"Nantinya Pelindo bersama National Port Australia membangun dan mengoperasikannya. Pelindo menyediakan tanah, Pemda bagian perizinan dan akses. Setelah 30 tahun milik Pelindo," kata Babar saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/6/2016)
Ia menjelaskan, kepastian kerja sama tersebut setelah Gubernur Banten berkujung ke Autralia, membahas kelanjutan pembanguan pelabuhan ternak terbesar di Indonesia. Kemudian disambut baik pihak perusahaan dengan mengunjungi Banten pada Kamis 2 Juni 2016 yang lalu.
Nantinya, lanjut Babar, Pelabuhan Bojonegara yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden di tahun 2002 itu, akan mendapatkan nilai investasi USD200 juta ekuivalen Rp2,7 triliun dari Australia.
"Tinggal satu langkah lagi, di Pelindo. Nilainya USD 200 juta atau setara Rp2,7 triliun," tukasnya.
(ven)