Menteri Susi Kembali Ancam Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan
A
A
A
LABUAN BAJO - Dalam kunjungan kerjanya ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menegaskan kembali akan menindak tegas bagi para pencuri ikan di perarairan timur, khususnya NTT dengan menenggelamkaan kapal-kapal tersebut.
Menteri Susi yang tiba dengan rombongannya sejak minggu kemarin di Labuan Bajo, pada Senin (6/6/2016) berkesempatan bertemu dengan kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.
Menteri yang terkenal suka menenggelamkan kapal ini berjanji akan menindak tegas bagi kapal-kapal asing yang melakukan pencurian di perairan NTT. “Saya tidak segan untuk menenggelamkan kapal jika ada pencurian ikan yang dampaknya bisa merugikan bagi para nelayan-nelayan yang ada di NTT,” tegasnya.
Pencurian ikan alias illegal fishing, kata Susi, bukan hal yang mengagetkan. Karena selama 10 tahun belakangan, Indonesia kekurangan ikan karena banyak kapal-kapal asing ini yang masih mencuri di perarairan Tanah Air.
Menteri pun mencurigai dari seribuan lebih izin kapal asing yang memperoleh izin untuk mencari ikan di Indonesia, banyak yang diduplikat hingga sepuluh kali untuk megelabui pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melakukan pencurian.
Bahkan masih banyak kapal-kapal yang belum berizin yang masih melakukan pengambilan ikan di kawasan perairan di Indonesia khususnya di Indonesia bagian timur, terutama NTT.
Namun, klaim dia, kini aksi pencurian ikan sudah berkurang dan jarang terjadi sejak ketegasannya mengkaramkan kapal-kapal yang ketahuan melakukan pencurian.
Untuk menekan angka pencurian ikan lebih banyak lagi, Susi berjanji akan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut dan Kepolisian RI, dimana Kementerian Kelautan dan Perikanan siap siaga menjaga dan menangkap kapal-kapal pencoleng tersebut. Dan tidak segan-segan untuk terus mengobarkan penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan.
Menurut Susi, sikapnya menenggelamkan kapal pencuri ikan diharap bermanfaat langsung (positif) kepada nelayan dan membuat semua tertib di laut.
Tidak hanya itu, Susi juga meminta nelayan untuk menjaga ekosistem laut di Labuan Bajo, dengan berdialog mengurangi sampah-sampah dan menjaga kebersihan di tempat pelelangan ikan.
Menteri Susi yang tiba dengan rombongannya sejak minggu kemarin di Labuan Bajo, pada Senin (6/6/2016) berkesempatan bertemu dengan kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.
Menteri yang terkenal suka menenggelamkan kapal ini berjanji akan menindak tegas bagi kapal-kapal asing yang melakukan pencurian di perairan NTT. “Saya tidak segan untuk menenggelamkan kapal jika ada pencurian ikan yang dampaknya bisa merugikan bagi para nelayan-nelayan yang ada di NTT,” tegasnya.
Pencurian ikan alias illegal fishing, kata Susi, bukan hal yang mengagetkan. Karena selama 10 tahun belakangan, Indonesia kekurangan ikan karena banyak kapal-kapal asing ini yang masih mencuri di perarairan Tanah Air.
Menteri pun mencurigai dari seribuan lebih izin kapal asing yang memperoleh izin untuk mencari ikan di Indonesia, banyak yang diduplikat hingga sepuluh kali untuk megelabui pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melakukan pencurian.
Bahkan masih banyak kapal-kapal yang belum berizin yang masih melakukan pengambilan ikan di kawasan perairan di Indonesia khususnya di Indonesia bagian timur, terutama NTT.
Namun, klaim dia, kini aksi pencurian ikan sudah berkurang dan jarang terjadi sejak ketegasannya mengkaramkan kapal-kapal yang ketahuan melakukan pencurian.
Untuk menekan angka pencurian ikan lebih banyak lagi, Susi berjanji akan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut dan Kepolisian RI, dimana Kementerian Kelautan dan Perikanan siap siaga menjaga dan menangkap kapal-kapal pencoleng tersebut. Dan tidak segan-segan untuk terus mengobarkan penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan.
Menurut Susi, sikapnya menenggelamkan kapal pencuri ikan diharap bermanfaat langsung (positif) kepada nelayan dan membuat semua tertib di laut.
Tidak hanya itu, Susi juga meminta nelayan untuk menjaga ekosistem laut di Labuan Bajo, dengan berdialog mengurangi sampah-sampah dan menjaga kebersihan di tempat pelelangan ikan.
(ven)