Sudirman Said Janji PLTU Batang Selesai dalam Tiga Tahun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjanjikan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang dalam 36 bulan ke depan bisa rampung. Saat ini, pembebasan lahan atas PLTU tersebut sudah selesai dan tinggal menunggu kegiatan konstruksi.
(Baca: Jokowi Tunda Financial Close PLTU Batang dan MoU 5 Proyek Tol)
Financial Close sendiri yang awalnya akan dilakukan hari ini di kantor Kemenko Perekonomian, dibatalkan karena keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan pelaksanaannya besok di istana.
"Itu kan konstruksi dikerjakan mudah-mudahan 36 bulan ke depan bisa rampung. Tapi upacara (penandatanganan financial close) akan dilakukan besok di Istana Ngara," kata dia di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Perlu diketahui, proyek PLTU Batang ini mangkrak hingga empat tahun. Mangkraknya proyek tersebut lantaran lahan, dan pembiayaannya masih tidak jelas. Proyek pembangkit listrik tenaga uap ini nilai investasinya sendiri sekitar USD4 miliar atau setara dengan Rp52 triliun.
Dengan berlangsungnya financial close besok, maka proyek ini segera berjalan dan akan menambah pasokan untuk di Pulau Jawa dalam jumlah besar. "Kalau teknisnya tetap jalan. Dengan selesainya ini akan menambah pasokan untuk Jawa. Artinya, Jawa yang membutuhkan reserve margin 35% bisa terjaga," tutup dia.
(Baca: Jokowi Tunda Financial Close PLTU Batang dan MoU 5 Proyek Tol)
Financial Close sendiri yang awalnya akan dilakukan hari ini di kantor Kemenko Perekonomian, dibatalkan karena keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan pelaksanaannya besok di istana.
"Itu kan konstruksi dikerjakan mudah-mudahan 36 bulan ke depan bisa rampung. Tapi upacara (penandatanganan financial close) akan dilakukan besok di Istana Ngara," kata dia di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Perlu diketahui, proyek PLTU Batang ini mangkrak hingga empat tahun. Mangkraknya proyek tersebut lantaran lahan, dan pembiayaannya masih tidak jelas. Proyek pembangkit listrik tenaga uap ini nilai investasinya sendiri sekitar USD4 miliar atau setara dengan Rp52 triliun.
Dengan berlangsungnya financial close besok, maka proyek ini segera berjalan dan akan menambah pasokan untuk di Pulau Jawa dalam jumlah besar. "Kalau teknisnya tetap jalan. Dengan selesainya ini akan menambah pasokan untuk Jawa. Artinya, Jawa yang membutuhkan reserve margin 35% bisa terjaga," tutup dia.
(izz)