BI: Penurunan Cadev Mei Hanya Sementara
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengatakan, penurunan cadangan devisa (cadev) yang terjadi pada Mei 2016 bersifat temporer. BI mencatat, posisi cadev pada akhir Mei 2016 tercatat sebesar USD103,6 miliar, lebih rendah dari posisi akhir April 2016 sebesar USD107,7 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, meskipun mengalami penurunan, jumlah cadev tersebut masih cukup untuk membiayai 7,9 bulan impor atau 7,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta lebih tinggi daripada standar kecukupan cadev yang berlaku secara internasional sekitar tiga bulan impor.
"BI menilai jumlah cadev tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Tirta, Kamis (9/6/2016).
Dia menjelaskan, penurunan pada Mei memang hanya sementara. Pasalnya, hal ini didukung oleh kondisi pasar keuangan global yang saat ini sudah kembali kondusif sebagaimana tercermin pada kembali meningkatnya ketersediaan valas di pasar valas domestik.
Penurunan cedev pada Mei 2016 tersebut terutama dipengaruhi penyediaan valas untuk kebutuhan pembayaran kewajiban valas penduduk sesuai pola musimannya yang mengakibatkan penempatan valas perbankan di Bank Indonesia menjadi lebih rendah.
"Di samping itu, penurunan cadev juga dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya," papar dia.
Ke depan, BI akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, meskipun mengalami penurunan, jumlah cadev tersebut masih cukup untuk membiayai 7,9 bulan impor atau 7,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta lebih tinggi daripada standar kecukupan cadev yang berlaku secara internasional sekitar tiga bulan impor.
"BI menilai jumlah cadev tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Tirta, Kamis (9/6/2016).
Dia menjelaskan, penurunan pada Mei memang hanya sementara. Pasalnya, hal ini didukung oleh kondisi pasar keuangan global yang saat ini sudah kembali kondusif sebagaimana tercermin pada kembali meningkatnya ketersediaan valas di pasar valas domestik.
Penurunan cedev pada Mei 2016 tersebut terutama dipengaruhi penyediaan valas untuk kebutuhan pembayaran kewajiban valas penduduk sesuai pola musimannya yang mengakibatkan penempatan valas perbankan di Bank Indonesia menjadi lebih rendah.
"Di samping itu, penurunan cadev juga dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya," papar dia.
Ke depan, BI akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
(izz)