Peternak Sapi Merugi Terimbas Impor
A
A
A
JOMBANG - Keputusan pemerintah mendatangkan sapi impor membuat para peternak sapi di daerah menjerit. Karena, harga sapi hidup saat ini mendadak turun dan membuat peternak merugi setelah sapi impor kemarin dikirim ke Tanah Air.
Keputusan pemerintah mendatangkan sapi impor dari luar negeri kembali membuat peternak sapi di berbagai daerah gerah. Salah satunya, Hadi Purnomo, peternak sapi di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur (Jatim).
Menuru dia, Sabtu (11/6/2016), para peternak pusing lantaran harga sapi hidup saat ini mendadak turun Rp2.000 per kilogram (kg). Akibatnya, mereka harus kembali menanggung kerugian yang tidak sedikit.
Peternak mengaku, selama ini mereka sudah terlanjur membeli sapi dengan harga tinggi untuk digemukkan sebagai persiapan dan stok kebutuhan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Qurban. Sehingga, jika harganya turun seperti sekarang mereka merasa dirugikan.
Peternak menuding, tingginya harga daging sapi selama ini akibat permainan pedagang besar. Sebab, meski harga daging mahal sampai lebih dari Rp120 ribu per kg, kenyataannya harga sapi hidup dari peternak tetap Rp45 ribu per kg, sama dengan ketika harga daging sapi masih Rp95 ribu per kg.
Karena itu, setelah pemerintah mendatangkan sapi impor, peternak yang harus menanggung kerugian. Mereka berharap pemerintah menjaga kestabilan harga sapi, sebab jika harganya tidak stabil, banyak peternak yang akan gulung tikar dan enggan beternak sapi lagi.
Keputusan pemerintah mendatangkan sapi impor dari luar negeri kembali membuat peternak sapi di berbagai daerah gerah. Salah satunya, Hadi Purnomo, peternak sapi di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur (Jatim).
Menuru dia, Sabtu (11/6/2016), para peternak pusing lantaran harga sapi hidup saat ini mendadak turun Rp2.000 per kilogram (kg). Akibatnya, mereka harus kembali menanggung kerugian yang tidak sedikit.
Peternak mengaku, selama ini mereka sudah terlanjur membeli sapi dengan harga tinggi untuk digemukkan sebagai persiapan dan stok kebutuhan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Qurban. Sehingga, jika harganya turun seperti sekarang mereka merasa dirugikan.
Peternak menuding, tingginya harga daging sapi selama ini akibat permainan pedagang besar. Sebab, meski harga daging mahal sampai lebih dari Rp120 ribu per kg, kenyataannya harga sapi hidup dari peternak tetap Rp45 ribu per kg, sama dengan ketika harga daging sapi masih Rp95 ribu per kg.
Karena itu, setelah pemerintah mendatangkan sapi impor, peternak yang harus menanggung kerugian. Mereka berharap pemerintah menjaga kestabilan harga sapi, sebab jika harganya tidak stabil, banyak peternak yang akan gulung tikar dan enggan beternak sapi lagi.
(izz)