Stok Daging Surplus, Kementan: Mestinya Harga Tidak Naik

Jum'at, 25 Februari 2022 - 14:38 WIB
loading...
Stok Daging Surplus, Kementan: Mestinya Harga Tidak Naik
Kementan menyebut kenaikan harga daging sapi mestinya tidak terjadi karena stok daging mencukupi bahkan surplus. Foto/Dok SINDOnews/Yulianto
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut kenaikan harga daging sapi mestinya tidak terjadi karena ketersediaan daging saat ini aman tercukupi.

"Melihat data stok daging yang ada, mestinya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022).

Dia menjelaskan, hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton, sementara kebutuhan sebanyak 238.211,8 ton. Sehingga, masih ada surplus 2.736,7 ton.



Dengan data tersebut, dia menegaskan jika ada kelangkaan jelang puasa hingga Ramadan, Satgan Pangan diminta untuk menelusuri lebih lanjut terkait oknum-oknum yang bermain di dalamnya. "Jika hal itu terjadi kami mohon Satgas Pangan dapat menelusuri lebih jauh para pelaku yang bermain di dalamnya," tandasnya.

Lebih lanjut, imbuh Nasrullah, dalam sepekan ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan asosiasi pedagang daging dan pemotong (rumah potong hewan/RPH) guna memastikan ketersediaan pasokan aman jelang puasa dan Ramadan.



“Data-data dari sumber-sumber produksi sudah kami sampaikan. Kami siap membantu menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi/kerbau lokal by name by address untuk melakukan pembelian sapi/kerbau lokal,” bebernya.

Dia menambahkan, jika ada permasalahan untuk pembayaran secara cash, pemerintah saat ini telah memberikan bantuan fasilitasi permodalan berupa skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembelian sapi/kerbau lokal yang siap potong di peternak/kelompok ternak.



"Ini artinya secara keseluruhan tidak ada masalah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu yang tidak benar,” tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)