BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia Meningkat

Rabu, 15 Juni 2016 - 16:50 WIB
BPS Catat Indeks Pembangunan...
BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia Meningkat
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2015 terus mengalami kemajuan, dimana IPM Indonesia telah mencapai 69,55. Angka ini meningkat 0,65 poin jika dibandingkan dengan IPM tahun 2014 yang sebesar 68,90.

Kepala BPS Suryamin menerangkan angka tersebut juga lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Pada 2015 pembangunan manusia di Indonesia masih berstatus sedang. Masih sama dengan status 2014. Namun sudah melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah dalam APBN yakni 69,4," jelasnya di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

(Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Mei Surplus USD375,6 Juta)

Menurutnya saat ini level IPM masih tergolong sedang, namun jika sudah mecapai angka 70-80 dan sudah di atas itu, maka konsentrasinya sudah tinggi. "Jadi, dia itu (IPM) adalah indikator untuk pengukuran keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan dan perolehan lainnya," kata dia.

Suryamin menjelaskan, ada 3 dimensi dasar yang membentuk IPM. Pertama yakni umur panjang dan hidup sehat yang tergambar dalam angka harapan hidup yang artinya jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.

"Selama 2015 angka harapan hidup 70,78 tahun atau meningkat 0,19 tahun dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.

Kedua yakni dimensi pengetahuan, yang meliputi harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Bila angka ini meningkat setiap tahunnya, maka menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah.

"Harapan lama sekolah di Indonesia sudah mencapai 12,55 poin. Artinya, anak-anak di usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sedangkan untuk rata-rata lama sekolah di Indonesia pada 2015 adalah 7,84 tahun," lanjut dia.

Ketiga yakni dimensi standar hidup layak. Dimensi ini mewakili kualitas hidup manusia karena berkaitan dengan pendapatan per kapita. Ini disesuaikan dengan harga konstan 2012. Dalam lima tahun terakhir, ada peningkatan 1,51% per tahun.

"Di tahun lalu, untuk pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia mencapai Rp10,15 juta per tahun," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0966 seconds (0.1#10.140)