Berkah Makan Termahal

Minggu, 19 Juni 2016 - 13:15 WIB
Berkah Makan Termahal
Berkah Makan Termahal
A A A
Lukas Setia Atmaja
Financial Expert - Prasetiya Mulya Business School

ANDA ingin merasakan makan termahal di dunia? Silakan mengikuti lelang acara bertajuk ”Lunch or Dinner with Warren Buffett” tahun depan di eBay.

Pemenangnya boleh membawa tujuh orang sahabat, dan akan dijamu Warren Buffett di the Smith & Wollensky Steakhouse yang terletak di Manhattan, New York. Lalu, hasil lelang tersebut didonasikan kepada the Glide Foundation, sebuah yayasan sosial yang menangani masalah kemiskinan di San Francisco.

Tahun ini, lelang baru saja dimenangkan seseorang yang tak ingin disebutkan namanya dengan nilai USD3.456.789 atau sekitar Rp50 miliar! Lelang dimulai 5 Juni silam, dibuka dengan harga USD25.000, dan ditutup 10 Juni lalu. Angka ini menyamai rekor yang tercipta pada 2012.

Buat pemenangnya yang istimewa tentu bukan makanan di restorannya. Yang diimpikan adalah duduk semeja dan makan bersama Warren Buffett sembari berdiskusi tentang investasi. Selama kurang lebih 3,5 jam, Warren Buffett siap untuk menjawab pertanyaan seputar filosofi, prinsip, dan strategi investasi (kecuali pertanyaan saham apa yang bagus untuk dibeli). Momen yang sungguh tak ternilai bagi segelintir orang tajir.

Maklumlah, Warren Buffett adalah investor legendaris dan orang paling kaya sejagad pada 2008. Kekayaannya menurut majalah Forbes saat itu adalah USD62 miliar (sekitar Rp675 triliun).

Warren Buffett adalah investor saham terhebat di dunia, dan mendapat julukan ”Si Peramal dari Omaha” (Oracle of Omaha) karena piawai dalam memilih saham. Sejak dimulai 2000 hingga sekarang, acara ”Lunch with Buffett” telah mengumpulkan dana lebih dari USD20 juta (sekitar Rp270 miliar) untuk sosial.

Jangan buru-buru menuduh para pemenang acara tersebut memboroskan uang. Mereka ternyata mendapat berkah yang tidak kalah bernilai. Ambil contoh seorang manajer investasi (hedge funds ) di AS bernama Ted Weschler. Ia adalah pemenang ”Lunch with Buffett” selama dua tahun berturut-turut. Ted membayar USD2,6 juta pada 2010 dan jumlah yang sama pada 2011. Saat Ted menang, ia tidak ingin namanya dikenali.

Dunia baru tahu pada September 2011 saat Warren Buffett mengumumkan bahwa Ted akan bergabung dengan perusahaan milik Buffett, Berkshire Hathaway. Ted akan mengelola USD1- 3 miliar dana investasi di Bershire Hathaway.

Ted Wechler sendiri bukan orang sembarangan di dunia investasi. Ia dikenal sukses mengelola dana orang tajir melalui hedge fund Peninsula Capital Advisors. Mereka yang menginvestasikan dananya di Peninsula pada awal 2000 telah menikmati keuntungan 1.236% selama 11 tahun.

Saat bertemu pertama kali pada Juli 2010, Buffett dan Ted langsung saling menyukai. Buffett mempelajari kesuksesan investasi dan bagaimana Ted mencapainya. Tahun berikutnya, saat Ted memenangkan lagi acara Lunch with Buffet, Buffett menawarkan Ted untuk bergabung dengan Berkshire Hathaway.

”Saya berharap dia mau bergabung. Namun, saya tidak begitu yakin karena dia sudah sukses dengan hedge fund -nya” kata Buffett. Gaya investasi Ted ternyata mirip Buffett. Dia cenderung memegang sedikit saham secara jangka panjang.

Nyatanya Ted Weschler bersedia bergabung walau dengan konsekuensi harus menutup hedge fund Peninsula yang dibangunnya. Diduga, kekaguman Ted terhadap Buffett membuat ia tak mampu menolak ajakan Buffett. Setidaknya kini Ted bisa lebih sering bertemu idolanya, tanpa harus membayar lunch atau dinner yang supermahal.

Contoh pemenang lain yang merasa beruntung adalah Mohnish Pabrai, managing partner Pabrai Investments, dan Guy Spier, fund manager Aquamarine Capital. Keduanya mengeluarkan USD650.000 untuk lunch dengan Buffett pada 2007.

”Lunch dengan Buffett adalah cara bagus untuk berderma, sekaligus belajar wisdom dari mahaguru investasi,” kata Spier.

"Bertemu langsung dengan Buffett membuat saya mampu menyerap dan menerapkan beberapa pandangan dan cara hidup Buffett.”

Ternyata Spier lebih memanfaatkan momen langka tersebut untuk belajar bagaimana Buffett menjalani hidupnya, bukan strategi memilih saham. Pascapertemuan dengan Buffett, Spier mengubah hidupnya melalui dua cara besar: lingkaran sosial dan tempat tinggalnya.

"Lunch dengan Buffett membuat saya sadar selama ini saya meremehkan pentingnya berada di antara orang yang lebih baik dari saya, orang yang bisa membuat saya berkembang,” ucap Spier.

Sejak lunch, Spier fokus pada upaya menempatkan dirinya di antara para ”givers”, bukan ”takers”. Pencerahan lain adalah belajar membuat keputusan. Apakah kita membuat keputusan berdasarkan apa yang kita yakini (kata hati), atau lebih dimotivasi oleh apa yang orang lain pikirkan tentang kita (kata orang)?

Setelah lunch, Spier lebih mendengar kata hatinya. Ia segera memutuskan untuk pindah dari Wall Street ke Zurich, Swiss. Meski harganya mahal, Spier menganggap harga lunch-nya dengan Buffett adalah ”bargain”. Terbukti setahun kemudian, harga Lunch with Buffett naik jadi USD2,1 juta.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6001 seconds (0.1#10.140)