Merger NBAD dan First Gulf Bank Akan Menjadi Bank Terbesar di Timur Tengah
A
A
A
ABU DHABI - National Bank of Abu Dhabi (NBAD) dan First Gulf Bank (FGB) mengatakan mereka dalam tahap pembicaraan untuk merger dan akan menciptakan bank pemberi pinjaman dengan aset terbesar di Timur Tengah. Mengutip Bloomberg, Minggu (19/6/2016), sekelompok eksekutif senior dari masing-masing bank sedang mengkaji aspek komersial, struktural, dan hukum dari potensi transaksi merger.
Para analis menyatakan merger NBAD-FGB bisa menandai awal dari gelombang konsolidasi sektor perbankan di Uni Emirat Arab, yang penuh sesak dengan lebih dari 50 bank. Hal ini selaras dengan aturan modal global yang lebih keras dan keinginan pemerintah agar pengeluaran pemerintah menjadi lebih rendah.
Dan kedua bank memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Abu Dhabi, yang telah memotong biaya dan restrukturisasi aset untuk meningkatkan efisiensi karena rendahnya harga minyak telah memangkas pendapatan. NBAD sendiri 70% dimiliki Dewan Investasi Abu Dhabi dan FGB dikendalikan anggota keluarga kerajaan emirat.
“Saya melihat tidak ada keraguan (soal merger) karena akan menyebabkan sinergi dan memberi mereka keunggulan kompetitif, mengingat ada lebih dari 40 bank di Uni Emirat Arab,” ujar Chiradeep Ghosh, analis perbankan di Securities & Investment Co di Bahrain kepada Bloomberg.
Kendati belum dipastikan kapan merger atau konsolidasi tersebut terjadi, namun telah mendorong kenaikan saham perbankan di Uni Emirat Arab. Pasalnya, investor lokal menyambut baik gagasan merger dan mendorong saham NBAD naik 15% ake 9,2 dirham per lembar saham, pada perdagangan hari Minggu ini. Sementara saham FGB melonjak 11,5% menjadi 13,1 dirham per lembar saham.
Sebagai catatan, NBAD merupakan bank terbesar kedua di UEA sementara FGB adalah peringkat empat. Merger antara NBAD dan FGB akan menciptakan sebuah bank dengan aset senilai 627 miliar dirham atau setara dengan USD171 miliar. Itu akan melebihi aset kawasan Teluk, yang saat ini dipegang oleh Qatar National Bank (QNB) yang memiliki aset 550 miliar riyal atau USD150 miliar.
Adapun EFG Hermes mengatakan, due diligence untuk merger bisa memakan waktu enam bulan dan integrasi penuh lebih lanjut 12-18 bulan. Catatan lain memprediksi FGB mungkin akan diserap ke dalam NBAD yang memiliki basis aset lebih besar atau kemungkinan menjadi anak perusahaan dari perusahaan induk baru. Model demikian yang digunakan di emirat Dubai pada 2007 lalu, ketika Emirates Bank Internasional dan Bank Nasional Dubai melakukan merger dan membentuk Emirates NBD, bank terbesar Dubai.
Mengutip Reuters, Minggu (19/6/2016), mengabarkan bahwa sumber pemerintah menyebut rencana merger ini membuat bank jadi lebih besar dan akan membantu aspirasi Abu Dhabi menjadi pusat keuangan utama. Pemerintahan emirat berkeinginan meluncurkan zona bebas keuangan dan pasar global Abu Dhabi guna menarik investasi asing.
Para analis menyatakan merger NBAD-FGB bisa menandai awal dari gelombang konsolidasi sektor perbankan di Uni Emirat Arab, yang penuh sesak dengan lebih dari 50 bank. Hal ini selaras dengan aturan modal global yang lebih keras dan keinginan pemerintah agar pengeluaran pemerintah menjadi lebih rendah.
Dan kedua bank memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Abu Dhabi, yang telah memotong biaya dan restrukturisasi aset untuk meningkatkan efisiensi karena rendahnya harga minyak telah memangkas pendapatan. NBAD sendiri 70% dimiliki Dewan Investasi Abu Dhabi dan FGB dikendalikan anggota keluarga kerajaan emirat.
“Saya melihat tidak ada keraguan (soal merger) karena akan menyebabkan sinergi dan memberi mereka keunggulan kompetitif, mengingat ada lebih dari 40 bank di Uni Emirat Arab,” ujar Chiradeep Ghosh, analis perbankan di Securities & Investment Co di Bahrain kepada Bloomberg.
Kendati belum dipastikan kapan merger atau konsolidasi tersebut terjadi, namun telah mendorong kenaikan saham perbankan di Uni Emirat Arab. Pasalnya, investor lokal menyambut baik gagasan merger dan mendorong saham NBAD naik 15% ake 9,2 dirham per lembar saham, pada perdagangan hari Minggu ini. Sementara saham FGB melonjak 11,5% menjadi 13,1 dirham per lembar saham.
Sebagai catatan, NBAD merupakan bank terbesar kedua di UEA sementara FGB adalah peringkat empat. Merger antara NBAD dan FGB akan menciptakan sebuah bank dengan aset senilai 627 miliar dirham atau setara dengan USD171 miliar. Itu akan melebihi aset kawasan Teluk, yang saat ini dipegang oleh Qatar National Bank (QNB) yang memiliki aset 550 miliar riyal atau USD150 miliar.
Adapun EFG Hermes mengatakan, due diligence untuk merger bisa memakan waktu enam bulan dan integrasi penuh lebih lanjut 12-18 bulan. Catatan lain memprediksi FGB mungkin akan diserap ke dalam NBAD yang memiliki basis aset lebih besar atau kemungkinan menjadi anak perusahaan dari perusahaan induk baru. Model demikian yang digunakan di emirat Dubai pada 2007 lalu, ketika Emirates Bank Internasional dan Bank Nasional Dubai melakukan merger dan membentuk Emirates NBD, bank terbesar Dubai.
Mengutip Reuters, Minggu (19/6/2016), mengabarkan bahwa sumber pemerintah menyebut rencana merger ini membuat bank jadi lebih besar dan akan membantu aspirasi Abu Dhabi menjadi pusat keuangan utama. Pemerintahan emirat berkeinginan meluncurkan zona bebas keuangan dan pasar global Abu Dhabi guna menarik investasi asing.
(ven)