Bos Virgin dan CEO Premier League Tolak Inggris Keluar dari UE

Selasa, 21 Juni 2016 - 18:28 WIB
Bos Virgin dan CEO Premier...
Bos Virgin dan CEO Premier League Tolak Inggris Keluar dari UE
A A A
LONDON - Bos-bos perusahaan papan atas termasuk Sir Richard Branson, CEO Premier League serta Eksekutif Industri Otomotif dunia menegaskan dukungan mereka agar Inggris tetap bertahan di Uni Eropa (UE). CEO Premier League Richard Scudamore mengatakan keputusan pergi dari Uni Eropa akan terasa aneh buat 20 klub di level atas dalam konteks komitmen keterbukaan liga.

Sementara Bos Virgin Group Sir Richard Branson memperingatkan Inggris bahwa keputusan keluar dari UE secara jangka panjang akan menghancurkan kemakmuran tanah Britania. Di sisi lain Ketua Dewan Bisnis UK John Longworth menerangkan akan lebih baik buat Inggris berada di luar Uni Eropa.

"Pasar tunggal bukanlah sebuah Nirwana, itu sebuah fatamorgana. Pasar tunggal di area proteksionis. Di bawah UE kita akan mampu menghilangkan hambatan eksternal dengan mengurangi biaya pakaian dan alas kaki. Mengurangi biaya produksi makanan karena kami tidak memproduksi di Inggris, lantaran Uni Eropa menetapkan tarif untuk kita harus membayar," jelasnya.

Namun industri body mobil dan Masyarakat Produsen Motor dan Perdagangan (TFCO) mengingatkan bahwa meninggalkan Uni Eropa bakal meningkatkan biaya dan mengancam timbulnya pemutusan hubungan kerja (PHK). "Harus diingat Inggris akan mendapatkan pengaruh dan berdampak kepada sektor otomotif UK," ucap Kepala Eksekutif Mike Hawes.

Suara dukungan agar Inggris tetap bertahan di Uni Eropa juga datang dari Direksi Toyota Inggris, Vauxhall, Jaguar Land Rover dan BMW. "Kami adalah bagian dari perusahaan Eropa yang terintegrasi dimana kita mendapatkan keuntungan dari pergerakan barang dan pekerja. Kami yakin tidak menjadi bagian dari Uni Eropa, bukanlah sesuatu yang kita inginkan untuk bisnis dan secara umum," jelas Ketua Vauxhall Rory Harvey.

Selanjutnya upaya menjaga Inggris tidak meninggalkan UE datang dari Bos Premier League Scudamore mengatakan akan terasa aneh dalam konteks komitmen keterbukaan Liga. "Ada keterbukaan tentang Liga Inggris yang saya pikir akan terasa aneh, jika kita mengambil posisi yang berlawanan," jelasnya.

Sir Richard Branson yang telah lama mendukung kampanye menjaga Inggris tetap di UE, menuliskan surat terbuka yang mengingatkan betapa sulitnya buat sektor bisnis untuk beroperasi secara efektif saat meninggalkan Uni Eropa. "Saya sangat takut bahwa jika Inggris Raya kehilangan pasar 500 juta orang, itu akan menjadi bencana untuk Inggris," terang Branson.

"Saya pikir kita akan melihat penurunan pounds, pasar saham runtuh dan pastinya berdampak pada pekerjaan. Jadi saya berharap akan menang pada Kamis, mendatang," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)