Meski Kecewa, Jokowi Tetap Buka Peluang Swasta Bangun Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo masih membuka peluang bagi pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia. Peluang tersebut masih dibuka seluas-luasnya di tengah adanya kekecewaan mengenai banyak proyek pembangunan yang ditangani swasta terhenti di tengah jalan.
Kepastian tersebut diberikan Presiden saat melakukan peninjauan pembangunan jalan layang Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu). Peninjauan tersebut sekaligus mengakhiri agenda kunjungan kerjanya hari ini.
Jokowi mengungkapkan, pemerintah masih memprioritaskan pihak swasta untuk dapat memegang konsesi pembangunan jalan tol. Pembiayaan pembangunan melalui APBN disebutnya sebagai jalan terakhir dalam menyukseskan pembangunan infrastruktur jalan tol.
(Baca: Jokowi Berang Banyak Proyek Jalan Tol Mangkrak)
"Kita berikan kesempatan seluas-luasnya terlebih dahulu pada swasta. Kemudian kalau itu tidak diambil juga oleh BUMN karena ROI (return of investment) nya tidak masuk, ya sudah APBN. Artinya tahapannya pertama swasta, BUMN, kemudian APBN. APBN adalah jalan terakhir," katanya di lokasi proyek, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan bahwa apabila konsesi yang telah diberikan tersebut tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, maka pemerintah akan mengambil alih proyek tersebut.
"Ya kalau swasta sudah diberikan peluang, diberi konsesi, tapi kalau tidak dikerjakan ya diambil alih pasti," tandasnya.
Kepastian tersebut diberikan Presiden saat melakukan peninjauan pembangunan jalan layang Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu). Peninjauan tersebut sekaligus mengakhiri agenda kunjungan kerjanya hari ini.
Jokowi mengungkapkan, pemerintah masih memprioritaskan pihak swasta untuk dapat memegang konsesi pembangunan jalan tol. Pembiayaan pembangunan melalui APBN disebutnya sebagai jalan terakhir dalam menyukseskan pembangunan infrastruktur jalan tol.
(Baca: Jokowi Berang Banyak Proyek Jalan Tol Mangkrak)
"Kita berikan kesempatan seluas-luasnya terlebih dahulu pada swasta. Kemudian kalau itu tidak diambil juga oleh BUMN karena ROI (return of investment) nya tidak masuk, ya sudah APBN. Artinya tahapannya pertama swasta, BUMN, kemudian APBN. APBN adalah jalan terakhir," katanya di lokasi proyek, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan bahwa apabila konsesi yang telah diberikan tersebut tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, maka pemerintah akan mengambil alih proyek tersebut.
"Ya kalau swasta sudah diberikan peluang, diberi konsesi, tapi kalau tidak dikerjakan ya diambil alih pasti," tandasnya.
(ven)